1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRepublik Moldova

Pertemuan Komunitas Eropa di Moldova Tanpa Rusia dan Belarus

Bernd Riegert
1 Juni 2023

Semua kepala negara dan pemerintahan negara Eropa yang tergabung dalam European Political Community (EPC) hari Kamis (1/6) berkumpul di Moldova, kecuali Rusia dan Belarus.

https://p.dw.com/p/4S2sw
Warga Chisinau menyambut Eropa
Warga Chisinau antusias menyambut kedatangan para pemimpin Eropa ke KTT EPCFoto: Vladislav Culiomza/REUTERS

47 kepala negara dan pemerintahan negara anggota European Political Community (EPC) hari Kamis (1/6) berkumpul di Kastil Mimi di Chisinau, ibu kota Moldova. Inilah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua yang digelar EPC sejak didirikan tahun lalu.

Bagi Moldova, yang termasuk salah satu negara miskin di Eropa dan terletak antara Rumania dan Ukraina, KTT ini juga merupakan salah satu tantangan logistik terbesar yang pernah dihadapinya. Namun pertemuan ini menjadi penting dengan meningkatnya kekhawatiran para pemimpin Moldova, bahwa mereka akan menjadi sasaran berikutnya setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Satu wilayah pro-Rusia di Moldova — Transnistria — tahun 1992 telah mendeklarasikan kemerdekaan dan sejak itu dijaga oleh „pasukan penjaga perdamaian" Rusia. Terlepas dari konflik domestik ini, Uni Eropa telah menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan keanggotaan Moldova bersama Ukraina suatu hari nanti.

Sejak pendirian EPC dalam KTT di Praha  Oktober tahun lalu, banyak negara anggotanya menekankan pentingnya kelompok baru ini. Kanselir Jerman Olaf Scholz menganggapnya sebagai "inovasi" dan memujinya sebagai forum yang dirancang dengan baik, yang memungkinkan "konsultasi tanpa tekanan untuk membuat keputusan formal" apa pun di atas kertas.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memperkenalkan dan menerapkan format tersebut, dalam sambutannya di Praha mengatakan bahwa EPC bisa menjadi instrumen "untuk mencegah perang saudara."

Republik Moldova
Republik Moldova antara Rumania dan Ukraina

Tujuan besarnya menjadi anggota Uni Eropa

Perdana Menteri Albania Edi Rama memperingatkan, EPC tidak bisa hanya menjadi "ruang tunggu" bagi kandidat anggota baru Uni Eropa. Saat ini negosiasi keanggotaan Uni Eropa memang sedang dilakukan dalam beberapa fase. Dengan Albania, Serbia, Montenegro, dan Makedonia Utara sedang dilakukan perundingan keanggotaan, sedangkan Bosnia-Herzegovina adalah kandidat untuk pembicaraan aksesi.

Kosovo dan Georgia baru menjadi "kandidat potensial". Sementara Ukraina dan Moldiva sudah berstatus "calon anggota". Para pejabat Uni Eropa berulangkali menegaskan bahwa kedua negara itu berada "di pangkuan Eropa."

Namun dalam pidatonya di Parlemen Eropa awal Mei lalu, Kanselir Olaf Scholz menekankan bahwa proses aksesi Uni Eropa tidak bisa dipercepat, bahkan Uni Eropa sendiri perlu melakukan reformasi yang mendesak.

EPC adalah forum yang lebih luas daripada Uni Eropa. Turki, Armenia, dan Azerbaijan juga diundang menghadiri KTT di Moldova, dan akan membawa persoalan mereka sendiri. Armenia dan Azerbaijan saat ini masih terlibat konflik di Nagorno-Karabakh. Serbia dan Kosovo kini terlibat dalam ketegangan yang meruncing lagi setelah kericuhan di Kosovo Utara.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang baru saja memenangkan kembali pemilihan presiden di negaranya, akan menyuarakan kritik terhadap UE, sambil tetap bersikeras agar Turki menjadi kandidat anggota.

Inggris, menjadi satu-satunya mantan anggota UE, yang turut hadir di Moldova dan masih berusaha menemukan pijakan pasca-Brexit. Beberapa jam di Kastil Mimi tidak akan cukup untuk mengembangkan solusi nyata bagi demikian banyak masalah yang dihadapi Eropa.

KTT pendirian EPC di Praha, Oktober 2022
Foto bersama di KTT pendirian EPC di Praha, Oktober 2022Foto: Ludovic Marin/AFP/Getty Images

KTT berikutnya di Spanyol

"Harus ada sesuatu yang lebih substansial yang keluar dari Chisinau daripada yang terjadi di Praha,” kata Amanda Paul, analis kebijakan senior di lembaga pemikir Pusat Kebijakan Eropa yang berbasis di Brussel kepada DW. Misalnya "peta jalan yang objektif atau jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh EPC, dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam hal keamanan, ini adalah platform yang bagus, yang menyatukan anggota UE dan non-anggota UE."

Amanda Paul menerangkan, bagi para kepala negara dan pemerintahan non-Uni Eropa, forum ini merupakan kesempatan yang baik untuk bertemu langsung dan mendiskusikan masalah.

KTT EPC berikutnya akan digelar di Spanyol bulan Oktober mendatang, dan KTT yang keempat di Inggris tahun depan. EPC sendiri tidak memiliki struktur formal dan menggunakan struktur Sekretariat Jenderal yang bermarkas di Brussel. Sekarang EPC sudah memiliki akun Twitter dan Facebook, tetapi belum memiliki situs internet sendiri. (hp/as)