1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perluasan NATO / Situasi di Afganistan / Penangguhan KTT Liga Arab

29 Maret 2004

Perluasan Nato dengan tujuh negara Blok Timur; Situasi di Afganistan setelah penundaan Pemilu; Pembatalan KTT Liga Arab

https://p.dw.com/p/CPSQ

Hari Senin kemarin , perluasan NATO dengan tujuh negara bekas Blok Timur , diresmikan dalam upacara khidmat di Washington. Para pemimpin negara anggota baru Rumania, Bulgaria, Slowakei, Slowenia , Estonia, Latvia dan Lituania telah menyampaikan dokumen ratifikasi dalam sebuah resepsi di Gedung Putih yang juga dihadiri Presiden George Bush. Jumat mendatang bendera negara anggota baru akan dikibarkan di markas besar NATO di Brussel. Senin depan akan dimulai penerbangan patroli pertama Nato di atas negara-negara Baltik.

Perluasan Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO ke Eropa Timur oleh harian Belgia De Standaard dikomentari:

Persekutuan terpaksa dengan Uni Soviet selama beberapa dasawarsa meninggalkan kecurigaan besar di negara-negara Eropa Tengah dan Eropa Timur terhadap bekas negara pelindungnya. Meski pun sementara ini sistim Uni Soviet sudah runtuh. Bagi negara-negara bekas Blok Timur keanggotaan dalam Nato berarti jaminan keamanan yang riil. Perkembangan di Rusia tetap belum pasti. Oleh sebab itu negara-negara Eropa Timur hendak melindungi diri terhadap kemungkinan petualangan. Satu-satunya jaminan adalah aliansi dengan AS. Uni Eropa di bekas Yugoslavia tidak meninggalkan kesan yang baik dan akhirnya harus minta bantuan dari AS. Banyak negara Eropa Tengah dan Timur, memandang AS sebagai satu-satunya negara yang ditakuti oleh Rusia.

Presiden Hamid Karsai akhir pekan lalu mengumumkan penundaan pemilihan umum di Afganistan sampai bulan September. Topik ini juga merupakan salah satu tema pokok dalam konferensi internasional dua hari mengenai Afganistan, yang dimulai besok di Berlin.

Mengenai penundaan pemilu di Afganistan harian Jerman Hannoversche Allgemeine Zeitung menulis:

Tampaknya demokratisasi di Afganistan belum semulus yang direncanakan. Serangan pasukan Pakistan belum lama ini terhadap ratusan anggota Al Qaida dan Taliban di kawasan perbatasan, menunjukkan betapa kuatnya perlawanan terhadap segala rencana untuk mendekatkan Afganistan dengan barat. Karsai dan pemerintahnya yang pekan ini dalam konferensi Afganistan di Berlin kembali akan mengupayakan miliaran dollar bagi pembangunan kembali di negaranya, tidak mungkin dapat bertahan, tanpa dukungan dari barat . Karenanya lebih bijaksana untuk menunda pemilu, meski pun itu juga menunjukkan kelemahannya.

Harian Osnabrücker Zeitung mengomentari situasi sekarang ini di Afganistan:

Sejak awal tahun ini sekurangnya 200 orang dibunuh oleh kaum ekstremis. Selain itu pengejaran AS terhadap para anggota Al Qaida di daerah perbatasan dengan Pakistan masih akan berlangsung terus. NATO juga tampaknya segan untuk memperbaiki situasi keamanan di bagian selatan dan timur negara itu. Pemerintah Jerman mengirim 200 tentaranya ke Kundus dengan alasan yang aneh, di bagian utara keadaannya relatif aman. Kalau menjalani politik luar negeri seperti itu, tidaklah mengherankan, apa bila pembangunan kembali di Afganistan gagal. Ketidak puasan dan ketidak sabaran di kalangan rakyat Afganistan semakin besar. Dunia internasional hendaknya jangan setengah hati memberikan bantuan kemanusiaan dan militer, melainkan harus berani memberikan bantuan besar. Barat masih dapat menarik Afganistan ke pihaknya, namun waktunya tidak banyak lagi.

Pertemuan puncak Liga Arab yang sedianya berlangsung kemarin di Tunis batal, karena perbedaan pendapat para menteri luar negeri Liga Arab mengenai reformasi politik dan inisiatif perdamaian bagi Timur Tengah. Kini KTT Liga Arab akan diadakan pertengahan April mendatang di Kairo, demikian disepakati oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak dan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

Harian Jerman Handelsblatt yang terbit di Düsseldorf mengomentari pembatalan KTT Liga Arab:

Secara mengesankan, Liga Arab kembali membenarkan segala prasangka. Dengan pembatalan KTT di Tunis , Liga Arab membuktikan kelemahannya dan ketidak kompakannya. Justru pada saat di mana harus diambil tindakan penting. Saat ini sangat urgen adalah sikap Liga Arab terhadap rencana perdamaian AS untuk Timur Tengah, posisi negara-negara Arab terhadap Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas Yassin, dan mengenai gagasan reformasi politik para intelektual Arab. Baru saja dua minggu yang lalu, 170 tokoh intelektual Arab dalam Pernyataan Aleksandria mengritik langkanya reformasi. Dikatakan, masyarakat Arab hendaknya dimodernisasi dari bawah dan tidak dari atas. Rupanya semua itu akan gagal. Dan diam-diam para pemimpin otoriter Arab senang.