1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perjalanan Obor Olimpiade di Nagano Tanpa Insiden Berarti

26 April 2008

80 Pembawa obor Olimpiade lari menempuh jarak keseluruhan 18 kilometer Sabtu 26/04 di Nagano, Jepang yang merupakan tuan rumah Olimpiade musim dingin tahun 1998.

https://p.dw.com/p/Dp1F
Obor Olimpiade tiba di bandara Tokyo, Haneda 25 April 2008.Foto: AP

Wihara terkenal Zenkoji di pusat kota Nagano direncanakan sebagai titik awal perjalanan obor Olimpiade di Jepang hari Sabtu (26/04). Namun, dengan alasan solidaritas terhadap penindasan Cina terhadap kaum buddhis di Tibet, wihara Jepang itu membatalkan tawaran semula untuk menggunakan tempatnya. Oleh karena itu, lokasi dipindahkan ke sebuah lapangan parkir di dekat vihara. Manager tim Olimpiade baseball Jepang yang merupakan pelari pertama yang membawa obor, mengutarakan:

"Saya lari membawa obor dan menyerahkannya kepada pelari selanjutnya. Saya senang sekali."

Seorang pemilik toko di Nagano juga menanggapi pawai obor itu sebagai sebuah peristiwa yang menyenangkan dan tidak ingin melihatnya sebagai masalah politik.

Sekitar 3. 000 polisi dikerahkan untuk mengamankan jalannya pawai obor Olimpiade. Setiap pembawa obor disertai oleh sejumlah polisi dan dua aparat keamanan Cina yang hanya boleh aktif saat obor berpindah tangan. Pada titik-titik tertentu pawai itu tidak dapat diikuti oleh masyarakat umum dan pada titik lainnya pinggiran jalan penuh dengan penonton. Pada tempat tertentu terlihat para demonstran untuk Tibet yang merdeka berdiri berseberangan dengan kelompok mahasiswa Cina. Bendera Tibet dan Cina melambai-lambai berhadap-hadapan. Tapi polisi Jepang mengawasi secara ketat agar kedua kelompok tidak saling mendekati. Walaupun demikian, menjelang acara penutupan terjadi kerusuhan terpisah. Banyak di antara demonstran sudah datang ke Nagano sehari sebelumnya. Seorang perempuan Cina mengatakan:

"Saya pikir, besok mungkin akan banyak mahasiswa Cina yang datang. Kami akan mematuhi aturan dan mengatakan yang kami inginkan, yaitu: mendukung pawai obor."

Sedangkan seorang pria muda Jepang yang mengenakan kaos bertuliskan "Bebaskan Tibet", mengutarakan:

"Saya datang dari Tokyo untuk memprotes pawai obor Olimpiade. Saya akan mengayunkan bendera Tibet ini di sebuah persimpangan."

Beberapa insiden sempat terjadi dalam pawai obor di Nagano secara sporadis. Seorang pria mencoba melemparkan granat cahaya ke arah seorang pelari dan mencacinya. Seorang pria lain berusaha menerobos rintangan pemisah antara penonton dan pembawa obor. Tapi upaya itu juga berhasil digagalkan polisi.

Secara keseluruhan, perjalanan obor Olimpiade di Nagano, Jepang, berjalan tanpa insiden berarti. Pemerintah Jepang kini boleh berlapang dada, karena Presiden Cina Hu Jintao awal Mei mendatang akan berkunjung ke Jepang . Kerusuhan dalam perjalanan obor Olimpiade dikhawatirkan dapat mengganggu hubungan bilateral kedua negara. (cs)