1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peringatan 20 Tahun Runtuhnya Tembok Berlin

10 November 2009

Acara yang digelar di Berlin dalam rangka peringatan runtuhnya Tembok Berlin 9 November 1989 masih menjadi tema yang diulas media cetak di Eropa

https://p.dw.com/p/KTPH

20 tahun runtuhnya Tembok Berlin dikomentari harian Hungaria Nepszabadsag

„Jerman kembali merayakan kebebasan, meskipun dengan kebahagiaan yang tidak sama seperti tahun 1989. Masa dua dekade terakhir tidak hanya berarti langkah baru, peluang untuk hidup yang lebih bebas dan lebih baik, melainkan juga rangkaian kekecewaan, kegagalan rancangan kehidupan dan ketidakpastian sosial. Dengan runtuhnya Tembok Berlin dan runtuhnya rejim komunis Eropa Timur belum mencapai akhir sejarah. Globalisasi yang menggantikan perang dingin, bangkitnya China dan India, dimulai sebuah era yang jauh lebih tidak menentu. Hal yang menenangkan, Jerman tetap setia akan kewajiban terhadap Eropa dan aliansi transatlantik. Meskipun tidak sempurna tapi merupakan Jerman yang paling baik dan paling demokratis. Dan yang terletak di jantung Eropa, di antara Amerika Serikat dan Rusia.“

Sementara harian Italia Corriere della Sera melontarkan pertanyaan mengapa Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak hadir di Berlin dalam perayaan memperingati 20 tahun runtuhnya Tembok Berlin

„Pesta kebebasan di Gerbang Brandenburg tanpa seorang pria yang menjadi simbol demokrasi Amerika Serikat dan warisan politik John F. Kennedy yang menyampaikan pidatonya tepat di depan Tembok Berlin. Ketidakhadiran Obama mungkin dengan alasan politis, tapi lebih memiliki makna pribadi. Pada masa kampanye tahun 2008, bagi sang demokrat, tembok itu berfungsi untuk menggarisbawahi citranya sebagai Kennedy baru. Sekarang dalam jabatannya sebagai presiden, ia tidak lagi membutuhkan retorika ala Kennedy. Dan ia juga tidak lagi memiliki kepentingan khusus untuk merayakan sebuah peristiwa, yang ketika itu terjadi, andil Amerika Serikat di dalamnya dicatat seorang presiden dari Partai Republik, yakni Ronald Reagan. Sebuah peristiwa yang hanya sedikit diketahui generasi muda di Amerika Serikat.“

Tentang peringatan 20 tahun runtuhnya Tembok Berlin, harian Swiss Tages-Anzeiger berkomentar

„Penyebab terpenting mengapa Tirai Besi terkuak bukan berasal dari luar melainkan dari dalam imperium Sovyet sendiri. Alasan utama gagalnya komunisme adalah komunisme itu sendiri. Sebuah ideologi yang menganggap bahwa keinginan manusia untuk berkembang dan maju, dapat disingkirkan hanya dengan penerapan kekerasan. Sebuah bentuk negara yang usang dan pembawa harapan yang kharismatis saja tidak menghasilkan revolusi. Selain itu diperlukan keberanian yang besar untuk turun ke jalan-jalan dari mereka yang putus asa, untuk menentang sebuah pemerintahan diktator dan berteriak: Kami adalah rakyat! Warga Jerman Timur berani melakukan hal ini, juga warga Polandia, Ceko dan Rumania.“

DK/AR/dpa/AFP