1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialJerman

Perceraian di Jerman Sentuh Titik Terendah Sejak 1990

Richard Connor
28 Juni 2024

Angka perceraian di Jerman mencapai titik terendah dalam beberapa dekade, tetapi jumlah pernikahan juga menurun. Sebagian besar perceraian diajukan dengan persetujuan kedua belah pihak.

https://p.dw.com/p/4hcT1
Gambar anak-anak ilustrasi perceraian
Lebih dari 50% pasangan yang bercerai memiliki setidaknya satu anak yang belum dewasa.Foto: Ingrid Balabanova/Zoonar/picture alliance

Jumlah pasangan suami istri yang bercerai tahun lalu tercatat lebih sedikit dibandingkan tahun mana pun sejak reunifikasi Jerman pada tahun 1990. Demikian ungkap Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), Kamis (28/06).

Angka tersebut sejalan dengan tren jangka panjang yang juga memperlihatkan jumlah pernikahan yang berangsur-angsur menurun.

Tren angka perceraian Jerman menurun

Pada 2023, sekitar 129.000 pernikahan dibubarkan melalui perintah pengadilan. Ini berarti jumlah perceraian turun sebanyak 8.300 atau 6,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih dari separuh pasangan yang bercerai pada tahun 2023 memiliki anak yang belum dewasa.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Dalam tren jangka panjang, kecuali beberapa pengecualian, jumlah perceraian menurun setiap tahunnya sejak tahun 2003 (berkurang 39,7%).

Destatis mencatat bahwa angka-angka tersebut menunjukkan pandemi virus corona tidak memengaruhi perkembangan ini.

Pada saat yang sama, menurut statistik, angka pernikahan juga menurun dalam jangka panjang, yakni jatuh ke level terendah kedua sejak 1950.

Mayoritas berpisah dulu sebelum bercerai

Dalam perceraian pada 2023, setidaknya 89,6% petisi cerai diajukan dengan persetujuan kedua pasangan.

Dalam 6,2% kasus, petisi diajukan oleh kedua pasangan bersama-sama. Pasangan yang salah satunya tidak setuju bercerai mecapai 4,2% kasus perpisahan.

Dari total pasangan yang bercerai, 48,8% memiliki satu anak, 39,7% punya dua anak, dan 11,5% memiliki tiga anak atau lebih. Sekitar 109.600 anak di bawah umur secara keseluruhan terdampak oleh perceraian orang tua mereka pada tahun 2023. 

Empat dari lima perceraian terjadi setelah masa perpisahan sebelumnya selama satu tahun, sedangkan perceraian setelah berpisah selama tiga tahun mencapai 18,9%.

Rata-rata, pasangan yang bercerai pada tahun 2023 telah menikah selama 14 tahun sembilan bulan.

Sementara itu, pada 17% dari semua pasangan yang bercerai, perpisahan terjadi di tahun peringatan ulang tahun pernikahan perak atau setelahnya.

Bagaimana dengan pasangan sesama jenis

Sementara itu, tren perceraian pasangan sesama jenis di Jerman meningkat sebesar sebesar 15%. Destatis mencatat bahwa peningkatan ini mencerminkan banyaknya orang yang memutuskan bercerai, alih-alih membatalkan pernikahan.

Sejak diperkenalkan konsep "pernikahan untuk semua" pada bulan Oktober 2017, status hidup bersama yang disebut "kemitraan sipil" tidak diberlakukan lagi di Jerman.

Pasangan sesama jenis yang hidup dalam kemitraan sipil yang terdaftar sebelumnya tidak dapat mengakhiri hubungan mereka melalui perceraian tetapi melalui pembatalan pernikahan. Namun pada tahun 2023, jumlah pembatalan pernikahan menurun dalam tahun keempat berturut-turut.

(ae/hp)