Perbedaan Dua Aksi Protes di Bangkok
Aksi protes kembali jadi pemandangan harian di Bangkok seperti empat tahun lalu. Tapi ada perbedaan mencolok gaya militer menyikapi aksi protes pendukung Thaksin Shinawatra tahun 2010 dengan aksi anti pemerintah 2014.
Dulu Kelompok Buruh kini Grup Selfie
Saat aksi protes 2010, para demonstran mengacungkan ponselnya saat pidato aktivis di Bangkok, agar warga pedesaan di utara bisa mendengar lewat radio. Aksi protes 2014 pemuda trendi yang jadi peserta protes, memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook, untuk menampilkan gambar mereka sendiri yang sedang beraksi. Seperti grup Selfie di dekat MBK shopping center ini.
Keuntungan Rumah di Bangkok
Para demonstran "kaus merah" tahun 2010, mayoritasnya buruh harian dari desa di utara. Mereka harus tidur di trotoar dan menggelar protes berhari-hari di bawah terik matahari musim kemarau hingga 40 derajat Celsius. Pemrotes "kaus kuning" 2014 bisa pulang dan tidur di rumah sendiri yang nyaman di Bangkok, atau hanya ikut protes saat jeda makan siang.
Tak Ada Hari Berdarah Lagi?
Aksi protes 2014 memang diwarnai ledakan bom dan penembakan. Tapi pemimpin kedua pihak menahan diri, agar tidak dilancarkan tindakan militer membubarkan protes. Tahun 2010 situasi rusuh, shopping mall dibakar, ATM dijarah dan militer turun tangan membubarkan aksi. Tapi banyak yang bertanya, sampai kapan situasi ini akan bertahan?
Rock bagi Reformasi
Aksi protes 2010 diwarnai musik jalanan dari rakyat pedesaan. Tahun 2014 aksi protes ibarat konser rock, dilengkapi tata suara dan cahaya hebat, serta tampilan artis rock beken Thailand seperti vocalis grup Fly yang berkepala botak ini. Mereka mengubah aksi protes jadi festival musik luar ruangan, yang ditayangkan langsung Blue Sky TV.
Pemandangan Kehancuran
Penumpasan protes dengan kekerasan militer, 19 Mei 2010, menewaskan puluhan demonstran "kaus merah" dan meninggalkan jejak kerusakan berat di lokasi perkemahan pemrotes "kaus merah" di perempatan Rajprasong. Rivalnya kelompok "kaus kuning", 2014 juga berpusat di sana, tapi diwarnai dengan gemerlap konser rock dan pidato malam hari, menuntut PM Yingluck Shinawatra mundur.
Pemrotes Cantik dan Tampan
Lokasi protes 2010 yang dikuasai kelompok "kaus merah", diwarnai wajah para buruh bertampang kumuh. Tahun 2014 lokasi yang sama jadi ajang mejeng kelompok pemrotes "kaus kuning" yang trendi dari Bangkok. Termasuk juga para artis, DJ dan selebriti yang mengenakan lambang atau membawa bendera Thailand, serta memuji setinggi langit raja Bhumibol, monarki yang memerintah terlama di Asia.
Tokoh Pemerintah Berbalik Jadi Oposisi
Suthep Thaungsuban yang kini jadi tokoh puncak oposisi, sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala pemerintahan yang digugat kelompok "kaus merah" pada 2010. Dia kini bisa berpidato berjam-jam setiap harinya dan bergerak bebas di Bangkok. Satu hal yang mustahil dilakukan mantan PM Thaksin Shinawatra dari kelompok "kaus merah" yang kini diburon dan berada di pengasingan.
Memacetkan Lalu Lintas
Kedua aksi protes, 2010 dan 2014 bertindak sama, menutup jalanan utama di Bangkok, dan mengubah koridor transportasi di ibukota Thailand itu jadi pasar kagetan. Tahun 2014 lokasi di Siam Square ini, jadi pasar kaget, dipenuhi pedagang kaki lima yang menjual kaus, topi atau aksesoris lainnya.