1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peralihan di Kuba?

3 Agustus 2006

Selain konflik Israel-Libanon, perkembangan politik di Kuba menjadi sorotan media internasional.

https://p.dw.com/p/CPJW
Pimpinan Kuba Fidel Castro (kiri) dan adiknya Raul (kanan)
Pimpinan Kuba Fidel Castro (kiri) dan adiknya Raul (kanan)Foto: AP

Sudah lama Kuba menghilang dari halaman utama harian-harian internasional. Berita tentang sakitnya Fidel Castro dan pengalihan kekuasaan untuk sementara kepada adiknya, Raul Castro langsung jadi sorotan luas.

Mengenai perkembangan politik di Kuba, harian Perancis ‚Le Figaro’ berkomentar:

„Peralihan rejim di Kuba sekarang jadi mungkin. Dinosaurus politik terakhir dari abad ke 20 sekarang mulai meninggalkan panggung. Revolusi damai, sebagai mana yang terjadi di Eropa Timur sekitar 15 tahun lalu, nampaknya tidak akan terjadi di Kuba. Penguasa yang baru, Raul Castro, 75 tahun, mewakili jajaran penguasa militer yang lama.“

Harian Spanyol ‚El Pais’ juga menilai, Kuba mulai melakukan suksesi kekuasaan. Harian ini menulis:

„Kalaupun Fidel Castro sehat kembali, masa peralihan sudah dimulai. Tidak ada yang tau, ke arah mana proses ini berkembang dan akan berjalan berapa lama. Tidak ada informasi jelas mengenai kondisi kesehatan Fidel Castro. Juga mengenai rencana politik rejim di Kuba, yang menyebar hanya spekulasi. Padahal jelasm sistem Castro tidak akan mampu bertahan tanpa Fidel Castro. Semua pihak berkepentingan, agar transisi politik di Kuba berjalan damai. Dalam hal ini, rejim komunis di Kuba dan pemerintahan Amerika Serikat di Washington puyna posisi sama. Kekacauan di pulau itu, dan kemungkinan banjirnya pengungsi Kuba ke Amerika Serikat, perlu dihindari.“

Mengenai situasi politik di Kuba, harian Rusia ‚Kommersant’ menulis:

„Fidel Castro sadar betul, dia tidak punya penerus. Dia sendiri tidak pernah memberi peluang kepada orang lain, bahkan juga tidak kepada adiknya Raul, yang selalu hanya ada di belakang bayang-bayang saudara tuanya. Jadi kalau sekarang kekuasaan dialihkan sementara kepada Raul, hanya ada dua alasan: Fidel benar-benar sakit, atau dia memang sudah tidak terlalu peduli. Setelah dia akan muncul Kuba yang lain.“

Konflik Israel-Libanon tentu tetap jadi berita utama harian-harian internasional. Harian Perancis ‚Le Monde’ menilai, Israel secara tidak langsung sedang terlibat konflik dengan Iran. Harian ini menulis:

„Dari sudut pandang Israel, perang melawan Hisbullah adalah awal dari konflik tidak langsung yang lebih mendasar dengan Iran. Di balik strategi memukul Hisbullah, ada tujuan strategis lain yang lebih besar. Israel ingin menutup kemungkinan Iran terlibat lebih jauh dalam konflik antara Israel dan dunia Arab. Kekalahan Hisbullah adalah kekalahan para pencipta dan pelindung gerakan ini yang ada di Iran.“

Sementara harian Inggris „Guardian“ yang terbit di London menilai, konflik Israel-Lebanon makin berpotensi meluas ke negara tetangga. Harian ini menulis:

„Konflik ini sekarang memang masih berlangsung di dalam perbatasan Libanon. Tapi ada tanda-tanda mengkhawatirkan. Pasukan Suriah kini disiagakan. Presiden Surian Assad ingin menarik manfaat dari hubungannya dengan Hisbullah. Jika Hisbullah berhasil mempertahankan diri dari serangan Israel, ini akan dirayakan dunia Arab sebagai kemenangan. Suriah ingin jadi bagian dari kemenangan ini.“