Penyitaan Crystal Meth dan Metamfetamin Meningkat Drastis
11 November 2013PBB membunyikan alarm bahaya terkait penyitaan crystal meth dan pil metamfetamin yang mencapai rekor sangat tinggi. PPB melaporkan bahwa Myanmar tetap menjadi negara utama sumber pil metamfetamin dan crystal meth yang ditemukan di Asia Tenggara dan Asia Timur. Negara ini juga merupakan produsen opium terbesar ke dua dunia setelah Afganistan.
Crystal Meth dan metamfetamin adalah obat bius berharga murah yang bisa membuat seseorang bisa bertenaga selama 30 jam tanpa merasa lelah dan lapar. Obat ini adalah candu yang bisa membunuh.
Kecanduan obat ini bisa menyebabkan gangguan tidur dan sifat agresif yang membuat orang mengalami halusinasi, ketakutan dan kegelisahan yang sangat kuat. Obat ini juga menyebabkan mual, pendarahan pada otak, tidak sadar serta berhentinya detak jantung akibat kekurangan cairan dan makanan.
Penyitaan Crsytal Meth dan Metamfetamin
Tahun 2012 kantor PBB untuk Urusan Kejahatan Narkoba (UNODC) melaporkan bahwa sebanyak 227 juta pil metamfetamin telah disita di Asia Timur dan Asia tenggara . Jumalah ini naik 59 persen dari tahun 2011. Meningkat 7 kali lipat bila dibandingkan tahun 2008.
“Jika anda melihat trend selama lima tahun ini, sejak tahun 2008 penyitaan sudah meningkat begitu pesat” kata Shawn Kelley analis PBB untuk UNODC.
Ia juga mengatakan bahwa lonjakan penyitaan ini terjadi karena peningkatan kinerja lembaga penegak hukum akibat semakin meningkatnya produksi obat-obatan ini di Myanmar serta peningkatan penyelundupan Metamfetamin dari wilayah-wilayah lain ke Asia.
Dilaporkan bahwa metamfetamin adalah obat pilihan pertama atau ke dua di 13 dari 15 negara di Asia-Pasifik yang disurvey oleh UNODC.
Data dari UNOC menyebutkan pil-pil ini paling banyak di sita di Cina yaitu sebanyak 102.2 juta, disusul Thailand sebanyak 95.3 juta dan di Mynamar sebanyak 18.2 juta.
Di Thailand pil ini dikenal sebagai “yaba” yang berarti obat gila. Obat ini digunakan saat party dan sebagai minuman penyegar bagi orang-orang yang bekerja dengan jam waktu lama. Kelley meyebutkan bahwa penggunaaan pil metamfetamin telah menjadi isu kesehatan publik utama di Thailand.
Tak hanya peyitaan terhadap pil metamfetamin, penyitaan Crystal Meth juga dilaporkan meningkat tajam. Sebanyak 11.6 ton crystal meth telah disita di seluruh wilayah Asia Tenggara dan Timur. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu sepuluh tahun atau meningkat 12 persen dari tahun lalu.
Jumlah ini termasuk penyitaan crytal meth yang meningkat 12 kali lipat di Myanmar, 10 kali lipat di Brunai, 91 persen di Hongkong, 75 persen di Indonesia dan Kamboja, serta 33 persen di Jepang.
Myanmar Negara Produsen Terbesar
Sebelum Myanmar mulai membuka diri pada dunia dibawah pemerintah reformasi baru tahun 2011, dipercaya bahwa pemberontak Mynmar telah dengan sengaja meningkatkan produksi obat-obatan ini untuk membeli persenjataan.
Akan tetapi, peningkatan ini terus terjadi meski telah dicapai kemajuan terkait reformasi demokrasi di Myanmar tahun 2011 silam. “Tapi hingga kini hal itu masih berlangsung“ kata Kelley meski telah dicapai kesepakatan gencatan senjata antara pemerintahan sipil baru Mynmar dan kelompok minoritas etnik bersenjata.
Laporan UNOC menyebutkan alasan peningkatan produksi adalah naiknya permintaan serta semakin maraknya industri manufaktur di Myanmar juga di wilayah-wilayah lain di Asia.
Obat –obatan ini diproduksi di sebuah laboratorium bergerak yang terisolasi. Laboratorium ini tersembunyi di hutan di wilayah Shan State yakni sebuah daerah terpelosok dekat Cina dan Thailand.
Kelley mengatakan, tahun 2012 telah ditemukan laboratorium utama tempat produksi obat-obatan ini. Ia menambahkan bahwa beberapa kelompok yang terorganisir dengan baik ikut mendanai laboratorium ini dari luar Myanmar.
asb/hp (afp,ap)