Penyelundup Nuklir Ditangkap di Afrika Selatan
11 Juli 2010Pekerja pompa bensin, Simon Lekoloane merasa seperti berada di jaman koboi. "Tiba-tiba sejumlah orang menarik pistol dan mulai menembak" demikian diceritakannya kepada harian Afrika Selatan Saturday Star. Ketika seorang penyelundup berlari ke arahnya, ia dan orang-orang lain yang kebetulan berada di pompa bensin itu bertiarap dan mulai berdoa.
Hanya Sebagian Kecil Barang Selundupan
Kepolisian menyebut aksi itu operasi berisiko tinggi, dan dilaksanakan Jumat (09/07) di bagian timur ibukota Pretoria. Operasi dipersiapkan berbulan-bulan lamanya oleh petugas keamanan yang menyamar.
Setelah tembak-menembak, empat penyelundup ditangkap. Menurut keterangan polisi, mereka membawa bahan nuklir Sesium 137. Jumlahnya tidak banyak dan hanya berupa contoh yang ditunjukkan kepada para polisi yang menyamar sebagai pembeli. Seluruh Sesium 137 akan dijual penyelundup dengan harga 4,8 juta Euro. Di mana tangki penampung utama dan dari mana asalnya, masih diselidiki polisi.
Dalam aksi di pompa bensin tersebut, beberapa pakar nuklir dan lingkungan juga ikut serta. Tetapi pemeriksaan mereka menunjukkan tidak ada radiasi yang tersebut. Menurut harian Saturday Star, bahan radio aktif itu dibungkus di dalam tempat khusus. Empat orang yang ditangkap adalah warga Afrika Selatan.
Bekas Negara Pemilik Senjata Nuklir
Sesium 137 juga menjadi bahan radio aktif yang mencemarkan lingkungan ketika terjadi bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl 24 tahun lalu. Sesium antara lain ditemukan di Zimbabwe dan Namibia, dan terutama digunakan di bidang kedokteran dan penelitian. Tetapi bahan ini juga dapat digunakan untuk membuat bom.
Bahan radio aktif tersebut kemudian diserahkan kepada badan energi nuklir Afrika Selatan. Hingga pertengahan 1990, Afrika Selatan termasuk negara yang memiliki senjata nuklir. Tetapi kemudian menjadi satu-satunya negara di dunia yang dengan sukarela mengurangi jumlah hulu ledak nuklir.
Claus Stäcker / Marjory Linardy
Editor: Renata Permadi