1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyebaran EHEC dan Hubungan Presiden AS dengan Jerman

8 Juni 2011

Penyebaran bakteri E-coli atau EHEC mendapat sorotan beberapa harian Eropa. Di samping itu, perhatian juga diarahkan ke hubungan bilateral antara AS dan Jerman.

https://p.dw.com/p/11XBI
epa02769007 A blackboard at a fruit and vegetable stand reads "Better a Spanish cucumber than a German sausage", a tongue-in-cheek reference to false accusations by German health officials who blamed Spanish produce for the recent E coli outbreak in Germany, in Pamplona, Spain on 06 June 2011. EPA/VILLAR LÓPEZ
Tuduhan Jerman. Di papan tertulis: lebih baik ketimun dari Perancis daripada sosis dari Jerman.Foto: picture-alliance/dpa

La Croix, Perancis: "Bakteri yang disebut media sebagai pembunuh ini memang berbahaya. Tetapi sebagai bahan perbandingan, menurut Institut Pasteur setiap tahunnya di Perancis saja 1.500 sampai 2.000 orang meninggal akibat influensa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) satu setengah juta anak di dunia meninggal akibat diare setiap tahunnya. Orang juga menengok ribuan korban tewas akibat kecelakaan lalulintas atau di rumah. Walaupun ketentuan higiene di bidang bahan pangan tidak pernah sedrastis saat ini, tetap saja semacam irasionalitas menguasai masyarakat kita, jika kesehatan jadi taruhannya. Itu dapat menyebabkan tingkah laku yang radikal dan mengancam bidang ekonomi tertentu. Tetapi masyarakat tidak akan ragu untuk menuduh pemerintah terlalu banyak bertindak, jika perasaan takut sudah menghilang."

La Vanguardia, Spanyol: "Ketimun menyebabkan krisis terakhir di Eropa. Komisi Eropa harus menuntut Jerman untuk tidak menyebarkan peringatan yang salah ke seluruh dunia. Bukan Berlin, melainkan Brussel yang menuntut agar para petani Spanyol mendapat ganti rugi akibat peringatan salah tersebut. Jerman bersikap tidak peduli dan hanya memperhatikan kepentingan sendiri. Jerman memang selalu mengatur Eropa, tetapi selama ini bersembunyi di belakang Perancis. Sekarang masa sudah berubah, dan Berlin membiarkan Eropa merasakan kekuasaannya."

Le Courrier Picard, Perancis: "Karena Jerman ingin melindungi rakyatnya, akibatnya konsumen jadi mengalami kriris kepercayaan dan psikose. Masalah ini menunjukkan, bagaimana Uni Eropa menghadapi kesulitan untuk mengerti masalah, jika risiko kesehatan melampaui batas negara tertentu, dan mengkoordinasi anggota di saat darurat. Negara yang menyebabkan alarm berdering bertindak sembrono. Dan peringatan itu salah. Uni Eropa kini harus mempertanyakan sistem peringatannya."

President Barack Obama walks with German Chancellor Angela Merkel following their dinner at 1789 restaurant in the Georgetown neighborhood in Washington, Monday, June, 6, 2011. (Foto:Pablo Martinez Monsivais/AP/dapd)
Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel, ketika Merkel berkunjung ke AS (06/06).Foto: dapd

Hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Jerman

Rzeczpospolita, Polandia: "Langkah simbolis berupa penyerahan Medali Kebebasan bagi Kanselir Jerman, Angela Merkel bertujuan untuk menghilangkan kesan, bahwa hubungan pribadi Presiden Obama dan Kanselir Angela Merkel tidak baik. Salah satu penyebab situasi ini adalah peristiwa ditahun 2008. Ketika itu, Obama masih menjadi senator, dan ingin berpidato di depan Gerbang Brandenburg di pusat ibukota Jerman, Berlin. Permintaannya ditolak. Selain itu, Merkel tidak berada di Berlin, ketika Obama akhirnya menyampaikan pidatonya di depan Tugu Kemenangan. Sekarang Presiden AS itu secara konsekuen menghindari Berlin. Itu juga dilakukannya ketika mengadakan lawatan terakhir ke Irlandia, Inggris, Perancis dan Polandia."

Marjory Linardy/dpa/afp

Editor: Hendra Pasuhuk