1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengukuhan Vonis Hukuman Mati Saddam Hussein

27 Desember 2006

Pelaksanaan hukuman mati dinilai tidak akan membawa ketenangan bagi Irak.

https://p.dw.com/p/CPI1
Foto: AP

Eksekusi hukuman mati Saddam Hussein hanya akan membuat situasi Irak semakin gawat. Demikian ditulis dalam tajuk harian liberal Inggris The Independent. Harian yang terbit di London itu berkomentar:

"Konflik di Irak tidak dapat disederhanakan, sebagai perang antara tentara pendudukan asing melawan kelompok perlawanan, atau antara kaum Syiah melawan kaum Sunni. Melainkan konflik yang lebih rumit lagi. Pemilu terbukti bukan pelindung ampuh melawan anarki. Mula-mula eksekusi hukuman mati Saddan Hussein dipandang sebagai sebuah peluang, untuk dapat mempersatukan rakyat Irak. Tapi kini disadari, eksekusi Saddam Hussein akan semakin memecah belah rakyat Irak dan menambah gawat situasi keamanan. Inilah kenyataan paling menyedihkan, dari sebuah intervensi militer untuk memaksakan demokrasi di Irak."

Harian Italia Corriere della Sera yang terbit di Milan menulis:

"Tidak ada pesta kegembiraan di Bagdad, menyambut vonis hukuman mati tsb. Saddam sudah menjadi masalalu. Masakini di Irak adalah perang saudara yang diwarnai serangan pembunuhan setiap hari. Amerika Serikat memang bertepuk tangan menyambut vonis hukuman mati tsb. Eropa menuntut agar Saddam Hussein segera dieksekusi. Tapi sebetulnya semua mencemaskan, eksekusi hukuman mati itu malahan akan semakin mempersulit upaya rekonsiliasi di Irak."

Harian Italia lainnya La Repubblica yang terbit di Roma dalam tajuknya berkomentar:

"Eksekusi Saddam Hussein tidak akan menciptakan perdamaian di Irak. Lebih lanjut ditulis : Proses pengadilan terhadap Saddam Hussein, serta vonis hukuman mati yang memang sudah diperhitungkan sebelumnya, seharusnya menjadi dokumen mendasar bagi sebuah Irak baru yang demokratis. Akan tetapi, ketika vonis hukuman mati dikukuhkan oleh pengadilan banding di Bagdad, tidak ada seorang pun yang masih bermimpi, eksekusi hukuman mati Saddam Hussein akan menciptakan awal baru dan membawa perdamaian bagi Irak. Juga presiden AS George W.Bush, paling tidak di dalam hatinya, mengakui kenyataan pahit tsb."

Harian Jerman Stuttgarter Zeitung yang terbit di Stuttgart menilai:

"Strategi AS di Irak tetap tidak jelas. Selanjutnya ditulis : Presiden Bush tetap menganut strategi seperti mencari secercah cahaya di ujung sebuah terowongan. Ia tetap mengedepankan strategi kekerasan militer. Tiga setengah tahun setelah invasi militer AS ke Irak, dan yang terbaru vonis hukuman mati terhadap Saddam Hussein, ternyata hanya terdapat opsi yang amat buruk. Mulai dari pecahnya Irak hingga penarikan mundur pasukan pendudukan AS secara bertahap. Atau dari opsi membiarkan situasi perang saudara seperti sekarang terus berlanjut, hingga ditolerirnya kemenangan mayoritas kaum Syiah di Irak."