Berlinale Streep
15 Februari 2012Celoteh mengenai kurangnya bintang top di Festival Film Berlinale kerap terdengar di kalangan media yang gemar glamor. Padahal, kali inipun penghargaan kehormatan Beruang Emas dimenangkan seorang aktris papan atas yang sudah sejak lama mendunia. Begitu kilah direktur Berlinale Dieter Kosslick. Memang tak bisa diragukan, Meryl Streep sudah 17 kali dinominasi untuk piala Oscar dan 18 kali untuk Golden Globe. Ketangguhannya sulit disaingi.
Memerani sosok kontroversial
Usai pemutaran film „The Iron Lady“, Streep yang dalam film itu memerankan mantan Perdana Menteri Inggris Margret Thatcher mengaku suka berkutat dengan sosok perempuan yang kontroversial dan sulit dimengerti. Ungkapnya, ia suka menerjemahkan sosok mereka.
Sehubungan sosok Thatcher, aktris berusia 62 tahun itu mengatakan terpaksa mengubah beberapa pandangan awalnya. Margret Thatcher yang mengubah wajah Iggris dari 1979 hingga 1990 terhitung sebagai perdana menteri yang paling dimusuhi. Juga oleh kalangan liberal kiri di AS dan Meryl Streep termasuk di situ.
"Siapa yang bisa seperti Meryl Streep, bisa dengan penuh simpati memerankan Margret Thatcher?", tanya Rainer Rother, Direktur Kinemathek Jerman. Penggambaran simpatis ini yang justru menyulut skandal. Hal yang berulang kali terjadi dalam tiga dekade karir Meryl Streep sebagai aktris.
Aktris Serius
Karirnya diawali 1978 dengan film serial televisi „Holocaust“, yang menceritakan nasib keluarga Yahudi, Weiss dalam lima bagian. Seluruh anggota keluarga Weiss menjadi korban Nazi dan dideportasi ke kamp konsentrasi. Termasuk Karl Weiss, yang istrinya seorang perempuan Jerman, Inga dimainkan oleh Meryl Streep.
Seri ini mendapat perhatian besar, baik di Amerika Serikat maupun di Jerman. Akhir tahun 70-an, seri ini memicu perdebatan publik di Jerman mengenai dosa kolektif pada masa Nazi. Permainan Meryl Streep, yang sebagai Inga melakukan segala sesuatu agar suaminya, Karl bisa keluar dari kamp konsentrasi membangun reputasinya sebagai aktris serius.
Tahun 1979, Streep juga memerankan sosok kontoversial dalam film "Kramer versus Kramer", dimana ia meninggalkan suami dan putranya, karena tak mampu bertahan hanya menjadi istri dan ibu. Langkah itu merupakan skandal besar di tahun 1979.
Tapi dalam film itu, Meryl Streep yang mengembangkan peranannya dan mengubah sebagian dialognya, berhasil menunjukkan pergolakan jiwa yang begitu hebat, sehingga masyarakat kesulitan untuk menghakiminya.
Bagi Meryl Streep yang penting adalah memerankan perempuan, yang bertindak di luar sangkaan dan berani menghadapi semua tantangan. Hal inipun terlihat dalam „Sophie's Choice“, yang menghasilkan piala Oscar baginya, dan juga serangkaian filmnya yang lain, termasuk „Silkwood“ dan „Out of Africa“.
Seorang bintang yang tidak klise
Meryl Streep adalah seorang bintang, yang tidak terikat klise. Tak banyak diketahui mengenai kehidupan pribadinya. Hanya bahwa ia sudah 33 tahun menikah dengan pematung Don Gummer dan memiliki empat orang anak. Pendidikannya sebagai aktor diambil di Sekolah Drama Yale. Selain dalam peranan serius, ia juga tampil cemerlang dalam komedi seperti „The Devil wears Prada“ dan “Mama Mia”.
Meryl Streep sudah tampil di lebih 40 film. Di Berlinale, selain “The Iron Lady”, ada enam film terdahulunya yang juga diputar di luar acara kompetisi. Menurut dia tantangan terbesar yang dihadapinya adalah untuk tampil baru, segar dan mampu mengusik orang lain dan diri sendiri.
Sarah Hofmann/Edith Koesoemawiria/dpa/rtr
Redaktion: Hendra Pasuhuk