1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengadilan Lahore Bebaskan Pemimpin Organisasi yang Diduga Terkait Teror Mumbai

3 Juni 2009

Pengadilan tinggi Lahore Pakistan mencabut penahanan Hafiz Sayid, pemimpin atau Amir kelompok terlarang Jemaah ud-Dawa.

https://p.dw.com/p/I2rF
Hafiz SayidFoto: AP

Sejak pertengahan tahun lalu organisasi yang dipimpinnya itu dinyatakan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai kelompok teroris, setelah serangkaian aksi teror yang terjadi di Mumbai, India, beberapa waktu lalu. Hafiz dan para pemimpin organisasi tersebut kemudian sempat dikenakan status tahanan rumah.

Setelah sidang dengar pendapat kemarin di pengadilan, pengacara Hafiz Sayid, AK Dogar menyampaikan pengumuman bagi para wartawan dan pendukung Hafiz yang menunggu di luar persidangan:„Majelis hakim yang terhormat telah menyatakan bahwa semua penahanan ini ilegal dan bertentangan dengan hukum, dan oleh sebab itu Hafiz Sayid dan para pembantunya harus dilepaskan segera.“

Sementara itu Hafiz Abdur Rahman Makki, pemimpin senior organisasi Jemaah ud-Dawa yang dinyatakan terlarang itu menyatakan kegembiraannya: „Ada tekanan yang hebat dari pemerintah Pakistan, Amerika Serikat dan India untuk menahan Hafiz Sayid, namun pengadilan ini membebaskannya.“

Pembebasan Hafiz Sayid ini menampar wajah pemerintah Pakistan, yang telah melarang aktivitas organisasi Jemaah ud-Dawa enam bulan lalu. Kelompok yang mengaku hanya merupakan organisasi bantuan ini, dipandang oleh kalangan pengamat merupakan garis depan kelompok militan Islam Laskar-e-Tayyaba.

India menuding Laskar-e-Tayyaba sebagai otak utama serangan teror, termasuk serangan terhadap anggota parlemen India tahun 2001 dan serangan teror Mumbai 2008. Komentator politik terkenal Pakistan, Imtiaz Alam mengungkapkan meskipun organisasi Jemaah ud-Dawa sudah dilarang pemerintah, aktivitasnya masih terus berjalan: „Kantor-kantor mereka memang masih ditutup, namun mereka dapat melanjutkan dan masih melanjutkan aktivitas mereka secara bawah tanah, tidak dengan terbuka.“

Meski tidak ada gugatan konkrit terkait isu teror menyangkut Hafiz Sayid, lelaki tersebut dikenakan sanksi tahanan administratif lebih dari enam bulan lalu dengan tuduhan membahayakan ketentraman publik. Pengadilan menyatakan penahanan yang kembali memakai undang-undang kolonial Inggris ini tidak berlaku.

Namun beberapa aktivis utama Jemaah ud-Dawa masih mendekam dibalik jeruji penjara karena diduga terkait dengan serangan Mumbai.

Di India, dimana banyak tudingan terhadap keterkaitan Sayid dalam persiapan serangan itu, bereaksi keras atas dibebaskannya pemimpin Jemaah ud-Dawa itu. Menteri dalam negeri India, P. Chidambaram berujar:„Kami merasa tidak senang karena dengan demikian Pakistan tidak menunjukkan keseriusan dan komitmen yang membawa keadilan atas pelaku serangan terorisme di Mumbai.“

Menteri luar negeri India yang baru, S.M.Krishna mengamini pernyataan ini dan memperjelas dengan mengatakan India akan menanti sinyal baru dari Pakistan sebelum perundingan dua negara yang sempat tertunda itu dapat dimulai lagi:„Tinggal bagaimana pengadilan di Pakistan menciptakan kondisi untuk memulai perundingan lagi.”

Dengan dibebaskannya Hafiz Sayid, kini tinggal cepatnya awal proses pengadilan terhadap tersangka otak serangan teror Mumbai yang dapat memuaskan India.

Thomas Bärthlein/Ayu Purwaningsih

Editor: Ziphora Robina