1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penduduk Jerman Lebih Takut Trump Daripada Virus Corona

11 September 2020

Survei terbaru menunjukkan, penduduk Jerman lebih khawatir terhadap dampak politik Donald Trump daripada virus corona. Mereka juga khawatir dampak ekonomi, tapi yakin pemerintah Jerman terapkan kebijakan yang tepat.

https://p.dw.com/p/3iKwe
Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald TrumpFoto: Reuters/J. Ernst

Sejak 28 tahun perusahaan asuransi terbesar Jerman R+V melakukan survei tentang apa yang dikhawatirkan masyarakat. Pada tahun pandemi corona, tingkat kekhawatiran masyarakat secara keseluruhan justru turun. Hasil ini bahkan mengejutkan para peneliti. Indeks kekhawatiran bahkan mencapai tingkat terendah sejak survei kekhawatiran dilakukan, dari 39 persen tahun 1992, menjadi 37 persen pada tahun 2020.

"Orang Jerman tidak bereaksi terhadap pandemi dengan panik," kata Brigitte Römstedt, direktur informasi R+V kepada DW. "Banyak dari kekhawatiran yang sempat muncul tampaknya mereda."

Orang-orang punya perasaan bahwa "segalanya di bawah kendalidan kami dapat menangani ini," jelas Brigitte Römstedt. Sikap itu berbeda dengan beberapa tahun lalu ketika ada perang, terorisme, krisis politik imigrasi, dan ekstremisme menjadi ketakutan terbesar masyarakat Jerman.

Suasana di pusat beöanja kota Köln
Warga Jerman menilai pemerintah saat ini mampu pengendalikan pandemi coronaFoto: picture-alliance/dpa/M. Becker

Penduduk Jerman tidak terlalu takut pandemi corona

Untuk penelitian tersebut, sekitar 2.400 pria dan wanita di Jerman berusia 14 tahun ke atas disurvei antara awal Juni hingga akhir Juli tahun ini. Para peneliti bertanya kepada responden tentang ketakutan terbesar mereka dalam bidang politik, ekonomi, secara pribadi dan dalam lingkungan mereka.

Hasil survei menunjukkan, penduduk Jerman relatif tidak takut dengan pandemi saat ini. Hanya 32% (tahun sebelumnya 35%) mengatakan mereka takut jatuh sakit karena penyakit serius. Padahal tahun ini ada pandemi corona.

"Hanya sekitar satu dari tiga orang yang disurvei mengatakan takut bahwa mereka atau orang lain di lingkaran sosial mereka dapat terinfeksi virus corona," kata Brigitte Römstedt. Temuan serupa dibuat pada awal bulan ini oleh survei lain, Deutschlandtrend.

Dampak ekonomi corona lebih dikhawatirkan daripada virusnya

Hanya 42% responden mengatakan khawatir bahwa globalisasi dapat menyebabkan pandemi lebih sering terjadi di masa depan.

"Mengingat penyebaran virus yang cepat di seluruh dunia, kami memperkirakan angka yang lebih tinggi. Tapi menurut temuan kami, orang jauh lebih takut bahwa virus dapat mengancam kesejahteraan ekonomi mereka daripada kesehatan mereka," kata Brigitte Römstedt.

Ketakutan kemungkinan kehilangan pekerjaan kembali berada di puncak indeks ketakutan di bidang ekonomi tahun ini. Kekhawatiran tentang kenaikan biaya hidup menempati urutan kedua.

Politik Donald Trump yang paling ditakuti

Pada 3 November akan dilaukan pemilihan presiden di AS. Bagi banyak penduduk Jerman, kemenangan Donald Trump adalah mimpi buruk. Trump menempati urutan teratas dalam daftar ketakutan, dengan 53% responden mengatakan mereka takut dampak politiknya.

"Kebijakan luar negeri Trump telah berulang kali menyebabkan masalah internasional yang serius," kata Manfred G. Schmidt, ilmuwan politik di Universitas Ruprecht-Karls di Heidelberg. Washington juga terus menarik diri dari kerja sama internasional, tambahnya.

Di bidang politik, kekhawatiran tentang imigrasi telah turun ke level terendah dalam lima tahun. Pada tahun 2020, 43% orang yang disurvei mengatakan mereka khawatir bahwa masuknya orang asing bisa menyebabkan ketegangan antarawarga dan pendatang baru. Tapi jumlah orang yang khawatir negara Jerman bisa kewalahan dengan kedatangan pengungsi turun dari 56% tahun lalu menjadi 43% tahun ini.

Hasilnya juga mengejutkan para peneliti: masyarakat Jerman jadi lebih percaya pada politik dan politisi ketimbang sebelumnya. Hanya sekitar 40% responden yang mengatakan bahwa mereka saat ini khawatir bahwa para politisi tidak melakukan tugas mereka dengan baik. Inilah angka terendah sejak tahun 2000. Menurut penulis penelitian, ini ada hubungannya dengan kepuasan umum masyarakat dengan manajemen krisis pemerintah Jerman selama pandemi corona.

(hp/yf)