1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pencegahan Bencana Alam Melalui Penumpasan Kemiskinan

15 November 2007

Fenomena cuaca ekstrim, yang di negara-negara berkembang sering mengakibatkan bencana, kini semakin meningkat. Badai hebat, musim kemarau dan banjir dahsyat.

https://p.dw.com/p/CT9L
Organisasi Bantuan Kemanusia Misereor

Pemerintahan dan organisasi-organisasi kemanusiaan menganggap hal ini sebagai masalah yang gawat, karena negara-negara yang dilanda bencana gempa bumi atau banjir semakin bersaing untuk mendapatkan bantuan keuangan. Perubahan iklim tidak dapat dihentikan lagi dan dampaknya sangat dramatis bagi negara-negara miskin, demikian dikatakan Jürgen Kropp dari institut penelitian dampak iklim di Potsdam.

“Pengetahuan tentang kejadian-kejadian semacam itu – terutama di negara-negara miskin - tentu saja penting, bahwa kami mempersiapkan orang-orang di wilayah tersebut agar dapat beradaptasi dan dapat menghadapi risiko yang saat ini semakin membesar.”

Bernd Bornhorst dari organisasi bantuan kemanusiaan Misereor mengatakan, diskusi intensif tentang perubahan iklimlah yang membangunkan kesadaran negara-negara maju atas tanggung jawabnya terhadap negara-negara berkembang.

“Kalau misalnya mereka hidup di tepi pantai di Peru, mereka tergantung dari air yang turun dari pegunungan Andes. Dan mencairnya gletser disana bukanlah masalah apakah mereka dapat main ski di musim dingin, melainkan, apakah mereka mendapatkan air atau kekeringan.”

Semakin banyak bantuan mengalir untuk pertolongan darurat dan untuk memperbaiki kerusakan, bukannya untuk tindakan pencegahan bencana alam. Contohnya di Nikaragua, dimana badai dan hujan selama 50 hari berturut-turut merusak seluruh panen dan dikhawatirkan akan memicu bahaya kelaparan. Bantuan sebesar 400 juta Euro hanya cukup untuk pertolongan pertama. Tetapi menurut Kerstin Reisdorf dari perhimpunan bantuan kemanusiaan Jerman “Entwicklung hilft”, setiap satu Euro yang diinvestasikan ke tindakan pencegahan, dapat menghemat 7 Euro dalam kasus bencana alam.

Selain mengorganisir bantuan dalam keaadaan darurat, berbagai organisasi kemanusiaan sekarang ini semakin memperkuat bantuannya dalam tindakan pencegahan. Contohnya organisasi kemanusiaan Welthungerhilfe Bonn yang beberapa tahun belakangan ini di Nikaragua membangun sistem peringatan dini dan stasiun pemancar radio, yang berhasil memperingatkan penduduk di pedalaman akan bahaya gelombang pasang. Oleh karena itu organisasi kemanusiaan ini menuntut agar pencegahan bencana diikutsertakan dalam perencanaan pembangunan dan konsep pembiayaan. Komentar Bernd Bornhosrt dari organisasi kemanusiaan Misereor.

“Sekarang ini organisasi-organisasi bantuan pembangunan diundang oleh kementrian lingkungan hidup. Masalah ini tidak terbatas di bidang lingkungan hidup saja, karena, seperti yang bisa dilihat, masalah keadilan dan kemiskinan sangat berhubungan dengan masalah perubahan iklim.”

Bornhorst menambahkan, kemiskinan, kurangnya struktur komunikasi dan hubungan politik yang tidak stabil membuat suatu negara menjadi rapuh. Dan salah satu aspek yang menyebabkan rakyat miskin sangat terkena dampak bencana alam adalah kurangnya pendidikan. Jadi siapa yang ingin menolong secara berkesinambungan, maka sebaiknya melakukannya sebelum terjadi bencana.