1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemimpin Korsel Lawat AS Bahas Jaminan Keamanan Negaranya

16 Juni 2009

Presiden AS Barack Obama Selasa ini (16/06) dijadwalkan bertemu pemimpin Korea Selatan yang mencari jaminan keamanan seiring meningkatnya ketegangan menyangkut program nuklir Korea Utara.

https://p.dw.com/p/IAkd
Presiden AS Barack Obama (kiri) dan Presiden Korsel Lee Myung-Bak pada KTT G-20 di London, April 2009Foto: AP

Pertemuan kedua pemimpin negara di Washington berlangsung sehari setelah pamer kekuatan terbaru dari Korea Utara, yang menyatakan sekitar 10 ribu orang turun ke jalan sebagai protes terhadap pengetatan sanksi Perserikatan Bangsa Bangsa. Sanksi dijatuhkan pekan lalu oleh Dewan Kemanan PBB sebagai reaksi atas uji coba nuklir Pyongyang bulan Mei.

Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak mengindikasikan, ia ingin agar Obama mengulang pernyataan bahwa Korea Selatan berada di bawah perlindungan keamanan Amerika Serikat. Menteri Keamanan Robert Gates mengatakan pada Lee Senin kemarin (15/06) bahwa AS terikat untuk membela Korea Selatan, dengan semua cara yang diperlukan, termasuk perlindungan nuklir. Lee juga bertemu dengan Menlu Hillary Clinton guna membahas hal serupa.

AS menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan dan lebih dari 40.000 lainnya di dekat Jepang, yang mengakibatkan ketegangan dengan Pyongyang.

Lee, seorang pengusaha konservatif, memangku jabatan presiden tahun 2008 lalu dan tidak meneruskan 'kebijakan sinar matahari' yang sudah satu dasawarsa dijalankan pendahulunya. Lee menetapkan sejumlah pembatasan bagi bantuan untuk tetangganya yang miskin di Utara. Banyak pihak di Washington yang bergembira atas langkah tersebut.

Kongres AS menyambutnya dengan mengeluarkan resolusi yang menuntut agar Korea Utara menghentikan retorika permusuhannya terhadap Lee, yang oleh media pemerintah Pyongyang sering disebut sebagai 'pengkhianat'.

Pendukung Utama resolusi itu, Peter King, anggota Kongres dan Republik mengatakan, penting bagi presiden dan menlu AS untuk mengetahui bahwa Kongres mendukung jika mereka harus mengambil tindakan lebih keras terhadap Korea Utara.

Pada pertemuan Selasa ini (16/06), Obama dan Lee diperkirakan akan menunjukkan kesatuan sikap terhadap Korea Utara. Tetapi keduanya boleh jadi tidak mencapai banyak kemajuan soal pakta perdagangan bebas yang sudah dua tahun mandek. Perjanjian ditandatangani Juni 2007 oleh presiden ke-2 negara saat itu, George W. Bush dan Roh Moo-hyun.

Selama kampanye pemilihan presiden tahun 2008 lalu, Obama mengatakan, perjanjian itu terlalu banyak menguntungkan Korea Selatan. Obama mendesak Bush untuk menegosiasi ulang. Namun Seoul menolak gagasan negosiasi ulang dan menyatakan sudah membuat kelonggaran signifikan pada perjanjian asli.

Jika hujan tidak turun, Lee akan menjadi pemimpin asing pertama yang tampil bersama Obama di Taman Mawar, di sebelah Ruang Oval Gedung Putih. Tempat favorit para presiden Amerika untuk menandatangani undang-undang atau mengeluarkan pernyataan penting.

RP/afp/rtr
Editor: Yuniman Farid