1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikSpanyol

Pemilu Spanyol: Bisakah PM Pedro Sanchez Bertahan?

21 Juli 2023

PM Pedro Sanchez berharap bisa bertahan dengan mempercepat pemilihan umum. Namun jika partainya kalah, pemilu hari Minggu (23/7) mungkin malah membawa pemerintahan kanan ke tampuk kekuasaan.

https://p.dw.com/p/4UDZE
Pedro Sanchez
Perdana Menteri Spanyol Pedro SanchezFoto: JAVIER SORIANO/AFP/Getty Images

Di Valencia, kota terbesar ketiga di Spanyol, eksperimen politik sedang berlangsung: Bulan lalu, setelah Partai Buruh Sosialis PSOE mengalami kekalahan di seluruh negeri, partai kanan PP bekerja sama dengan partai ultra kanan Vox untuk membentuk koalisi pemerintahan. Ini adalah koalisi pertama kedua partai politik di tingkat regional. Namun setelah pemilihan umum hari Minggu (23/7), mungkin saja koalisi ini akan berkuasa di seluruh Spanyol.

Setelah empat tahun berkuasa, koalisi kiri PSOE dan Unidas Podemos mungkin saja kalah. Jajak pendapat terakhir menunjukkan, PP akan muncul sebagai fraksi terkuat, namun belum cukup suara untuk merebut kekuasaan tanpa dukungan partai Vox.

Meski begitu, kedua partai kanan masih bisa kekurangan kursi. Karena di kubu kiri ada aliansi kiri Sumar, yang mencakup Unidas Podemos, dan bersaing ketat dengan Vox. Sumar menjadi harapan bagi Pedro Sanchez untuk masa jabatan kedua.

Pimpinan partai konservatif Spanyol, Alberto Nunez Feijoo (tengah)
Partai konservatif Spanyol, PP, pimpinan Alberto Nunez Feijoo (tengah) memenangkan pemilu komunal di BarcelonaFoto: JAVIER SORIANO/AFP

Vox akan berperan sebagai king maker?

Pemerintah Pedro Sanchez telah mendorong berbagai kebijakan progresif, memerangi kekerasan gender, memperketat undang-undang pemerkosaan, mempermudah orang mengubah gender secara legal, dan melonggarkan pembatasan aborsi. Sedangkan Vox, mewakili antitesis dari kebijakan sosial pemerintah Sanchez: Ia ingin mencabut undang-undang transgender antara lain, sangat anti-imigrasi, mengkritik Uni Eropa, dan skeptis tentang perlunya memerangi perubahan iklim dengan kebijakan yang tegas.

Vox didirikan pada 2013 dan pertama kali memperoleh kursi di parlemen Spanyol pada 2019. Partai ini berhasil memanfaatkan isu-isu sosial dan imigrasi untuk terus membangun dukungan dalam beberapa tahun terakhir. Tren pemilu di Eropa baru-baru ini memperlihatkan kecenderungan ke kanan, seperti di Italia, Finlandia, Swedia, dan Yunani.

Di kawasan pejalan kaki di pantai Valencia, beberapa orang yang lewat mengaku khawatir dengan prospek tersebut. "Benar-benar gila - hal terburuk yang bisa terjadi di negara ini," kata seorang perempuan tentang kemungkinan pemerintahan koalisi PP dan Vox.

Unjuk rasa kelompok feminis di Spanyol
Isu ekonomi dan sosial mendominasi kampanye pemilu SpanyolFoto: Ángel García/Pacific Press/picture alliance

Kampanye berlangsung ketat

Menurut Omar Encarnacion, pakar politik Spanyol dan profesor di Bard College di Amerika Serikat, masalah ekonomi yang pada akhirnya mendominasi kampanye. Spanyol sangat terpukul oleh pandemi virus corona dan masih merasakan dampaknya: Negara berpenduduk 47 juta orang ini memiliki tingkat pengangguran tertinggi di Uni Eropa pada bulan Mei, sebesar 12,7%.

Menurut hasil survei Center for Sociological Research, kekhawatiran utama pemilih Spanyol adalah krisis ekonomi, pengangguran, masalah politik secara umum, perawatan kesehatan, dan kurangnya lapangan pekerjaan dengan gaji yang baik.

Pemimpin PP Alberto Nunez Feijoo telah mengecam gaya pemerintahan PM Pedro Sanchez, yang oleh PP dijuluki "Sanchismo." Dia menuduh Sanchez memusatkan kampanye pada kepribadiannya yang fotogenik dan muda dan melupakan isu-isu penting. Sanchez, kata Feijoo dalam pidato minggu lalu, telah membuat kariernya dengan "menyetujui apa pun dengan siapa pun untuk mendapatkan kekuasaan, dan dia berbohong tentang masalah-masalah penting."

Para pemimpin sayap kanan juga mengkritik Pedro Sanchez karena dia mengampuni sembilan pemimpin gerakan separatis Catalonia yang dipenjara pada tahun 2021.

Tapi persaingan berlangsung sangat ketat, dan bisa saja setelah pemilu hari Minggu tidak ada satu partai pun yang mampu membangun koalisi untuk memerintah. Kalau itu terjadi, harus dilakukan pemilu ulang.

"Apa pun yang terjadi pada hari Minggu, [Sosialis] akan tetap menjadi kekuatan dalam politik Spanyol. Dan Vox baru bangkit padai pada 2019," kata Encarnacion. "Tapi memang ada kesan mencolok bahwa kelompok kanan sedang tumbuh dengan kuat.”

(hp/as)