1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilu Jerman: Potret Kanselir Jerman Angela Merkel

27 Agustus 2009

Jajak pendapat menunjukan, Kanselir Jerman Angela Merkel merupakan politisi paling disukai di Jerman. Dalam pemilihan langsung, ia hampir pasti terpilih ulang. Tapi pemilu 27 September mendatang yang dipilih itu partai.

https://p.dw.com/p/JJY1
Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: AP

Baru-baru ini, untuk keempat kalinya berturut-turut, majalah ekonomi Amerika Serikat Forbes ini menempatkan Angela Merkel sebagai perempuan yang paling berkuasa di dunia. Ia juga, satu-satunya warga Jerman dalam daftar 100 orang paling berkuasa itu. Sebuah capaian besar, apalagi mengingat Merkel terjun ke dunia politik dengan sebuah langkah kecil.

2 November 2005, acara pelantikan Angela Merkel sebagai Kanselir baru Jerman. Lebih 15 tahun sebelumnya, 1989, Jerman Timur tengah bergolak. Angela Merkel, ahli fisika yang kemudian bekerja di bidang kimia menawarkan jasa kepada sebuah kelompok kecil oposisi Kristen. Bersahaja, ia mengaku mampu menggunakan komputer hadiah dari kawan-kawannya di Jerman Barat.

Tak sampai dua tahun kemudian, Perdana Mentri Jerman Timur Lothar de Maizere menunjuknya sebagai wakil juru bicara pemerintah pada semester pertama 1990. Ketika kelompoknya kemudian bergabung dengan Partai Uni Demokrat Kristen, CDU dari Jerman Barat, Angela Merkel masuk ke CDU.

Kanselir Jerman saat itu Helmut Kohl melihat bakatnya, dan dalam kurun waktu tiga bulan menunjuk Angela Merkel sebagai menteri untuk urusan perempuan dan remaja. Jalan menuju pucuk pimpinan partainya tidak mudah, tapi dengan ulet, gigih dan berani, Angela Merkel berhasil mencapainya. Lalu tahun 2005 ia terpilih sebagai Kanselir Jerman.

Pada peringatan persatuan kembali Jerman di tahun 2006, Merkel mengatakan, “Bahwa saya, seorang perempuan dari bekas Jerman Timur diperbolehkan menyumbangkan tenaga sebagai Kanselir Jerman, bagi saya yang kini sudah sepuluh bulan dalam jabatan ini, rasanya hampir seperti hal yang biasa saja. Di pihak lain, di hari penting ini, terasa betul betapa hal ini sangat istimewa.“

Meski populer, kritik terhadap Merkel tidak sedikit. Merkel dituding kurang tegas dan memiliki gaya kepemimpinan yang lemah. Para pengritik menyebut, selama 4 tahun memimpin koalisi besar, ia tidak menetapkan arah politik. Merkel lebih terkenal karena kemampuannya memoderasi berbagai pandangan yang tercuat dalam perdebatan koalisi. Tanpa kata-kata keras, tanpa “show” besar, ia mencari jalan kompromi dan mendorong pelaksanaannya. Cara kerja Merkel yang ternyata sukses di panggung politik internasional, saat berhadapan dengan seorang Bush, Sarkozy atau Berlusconi, tampak kurang dihargai oleh lawan politiknya di dalam negeri.

Terkait politik dalam negeri, Merkel juga berhasil mendorong berbagai langkah positif. Namun krisis ekonomi global terakhir ini juga merugikan citranya. Jumlah tunakarya membengkak melebihi tiga setengah juta orang. Selain itu dalam upaya penyelamatan ekonomi Jerman, utang Jerman membubung ke posisi tertinggi dalam sejarah Republik Federal Jerman.

Dalam pemilihan mendatang, Merkel ingin menggandeng partai liberal, FDP, yang jauh lebih kecil dan melepaskan koalisi besarnya dengan Partai Sosial Demokrat, SPD. Namun dengan partai kecil, Angela Merkel tidak mungkin hanya memoderasi, ia harus memimpin.

Edith Koesoemawiria

Editor: Hendra Pasuhuk