1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikBrasil

Pemilu Brasil: Lula Hadapi Bolsonaro di Putaran Kedua

3 Oktober 2022

Brasil akan melakukan pemilihan presiden putaran kedua pada 30 Oktober mendatang, karena petahana sayap kanan Jair Bolsonaro dan mantan presiden sayap kiri Lula da Silva, belum mampu mengklaim kemenangan mutlak.

https://p.dw.com/p/4Hg1C
Calon presiden Brasil, Bolsonaro (kiri) dan Lula (kanan)
Rakyat Brasil akan kembali ke tempat pemungutan suara pada 30 Oktober mendatang, untuk memilih antara Bolsonaro (kiri) dan Lula (kanan) sebagai presiden baru mereka

Pemilihan presiden (pilpres) Brasil akan berlanjut ke putaran kedua, setelah hasil putaran pertama menunjukkan pada hari Minggu (02/10) bahwa dua kandidat terdepan belum mampu meraih lebih dari 50% suara.

Otoritas pemilihan Brasil mengatakan pemungutan suara kembali akan berlanjut ke putaran kedua, setelah mantan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva memperoleh 48% suara, sementara Presiden Brasil saat ini Jair Bolsonaro mendapatkan 43,6% suara.

Apa yang dikatakan kedua kandidat terkait hasil putaran pertama?

Da Silva, yang paling dikenal sebagai Lula, mengatakan kepada wartawan bahwa dia ingin memenangkan "setiap pemilihan di putaran pertama," tetapi itu tidak selalu mungkin.

Dia optimis meskipun Bolsonaro meraup banyak dukungan, di luar perkiraannya. Pemimpin sayap kiri itu mengatakan dia menantikan debat dengan saingannya. "Kami akan terus berjuang sampai kemenangan terakhir," kata Lula da Silva kepada para pendukungnya.

Bolsonaro juga tenang dan percaya diri dalam menyampaikan pernyataan usai pemilihan putaran pertama, dengan mengatakan, "kami mengalahkan kebohongan," mengacu pada prediksi oleh platform jajak pendapat terkemuka yang telah menempatkannya jauh di bawah jumlah suara yang akhirnya dia dapatkan.

"Sekarang kampanye adalah milik kami ... Saya sepenuhnya percaya diri. Kami memiliki banyak pencapaian positif untuk ditunjukkan," tambah Bolsonaro.

Dia mengerti ada "keinginan untuk perubahan" di antara orang-orang, tetapi "perubahan tertentu bisa menjadi lebih buruk."

Bolsonaro tidak menentang hasil pemilihan hari Minggu (02/10), meskipun dia telah berulang kali mengklaim bahwa mesin pemungutan suara negara itu rentan terhadap penipuan.

Mengapa pemilu kali ini penting?

Brasil merupakan negara demokrasi terbesar keempat di dunia dan dua kandidat utamanya kali ini mewakili dua ujung spektrum politik di negara tersebut.

Hal ini menyebabkan ketidakpastian tentang masa depan demokrasi Brasil. Ada pula kekhawatiran tentang kemenangan mutlak bagi salah satu kandidat.

Dalam sebuah jajak pendapat, Lula terlihat memimpin selama beberapa bulan terakhir, sementara Bolsonaro menghindari pertanyaan tentang apakah dia akan menghormati hasil jika dia yang akhirnya harus kalah dalam pemilu kali ini. Di mana dikhawatirkan, hal itu dapat memicu adanya kekerasan pascapemilihan.

Apa yang perlu diketahui tentang Bolsonaro dan Lula?

Bolsanaro merupakan seorang pemimpin sayap kanan, yang mengambil alih kekuasaan pada 2018 silam. Ia telah berjanji untuk membersihkan politik dan mengangkat ekonomi Brasil.

Namun, Bolsonaro dikritik keras setelah meremehkan bahaya virus corona dan dianggap mengambil langkah yang salah dalam menangani pandemi, serta gagal mengangkat standar hidup bagi banyak warga Brasil.

Sedangkan Lula da Silva, sosok pemimpin sayap kiri yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Brasil dari tahun 2003 hingga 2010. Ia dipuji atas pengimplementasian program sosial ekstensif pada masa pemerintahannya, yang telah membantu mengangkat standar hidup jutaan warga Brasil ke kelas menengah.

Kampanye pemilihan kali ini mewakili upayanya untuk kembali dalam agenda politik besar, sejak Lula dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada tahun 2017 atas berbagai tuduhan korupsi.

Namun, beberapa kasus pidana yang dituduhkan terhadapnya, telah dibatalkan oleh hakim Mahkamah Agung tahun lalu. Hal tersebut yang memungkinkan Lula untuk kembali mencalonkan diri lagi sebagai presiden Brasil.

AS dan Meksiko bereaksi

Presiden Meksiko Andreas Manuel Lopez Obrador, seorang politisi sayap kiri, memberi selamat kepada Lula da Silva.

"Selamat, saudara dan pendamping Lula. Orang-orang Brasil sekali lagi menunjukkan panggilan demokratis mereka dan khususnya, kecenderungan mereka untuk kesetaraan dan keadilan," tulis Lopez Obrador di Twitter.

Sementara itu, Washington memberi selamat dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa negaranya yakin putaran kedua "akan dilakukan dalam semangat perdamaian dan tugas sipil yang sama."

kp/ha (Reuters, AP, AFP)