1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilihan Umum di Jerman dan Bencana Topan "Katrina"

6 September 2005

Pemilihan umum yang dipercepat di Jerman tanggal 18 September mendatang, serta kritik terhadap Presiden Amerika Serikat Bush dalam menangani bencana topan "Katrina" dijadikan tema komentar sejumlah harian di Eropa.

https://p.dw.com/p/CPN0
Debat Televisi, Schröder-Merkel
Debat Televisi, Schröder-MerkelFoto: AP

Pemilu di Jerman tinggal beberapa hari lagi. Kampanye pemilu dengan gencar dilakukan. Apakah Kanselir Gerhard Schröder akan berhasil mempertahankan pemerintahan koalisi merah-hijau selama ini?. Atau penantangnya Angela Merkel dari Partai Uni Kristen CDU/CSU yang akan meraih kemenangan dan mengambil alih pemerintahan. Harian Inggris The Times yang terbit di London menurunkan komentar berjudul “Jerman Memerlukan Awal Baru.“

Jerman tidak dengan mudah dapat melakukan perubahan ekonomi yang radikal. Sesuatu yang sangat diperlukan. Eropa juga memerlukan perubahan tersebut. Sejak lebih dari satu dasawarsa , Jerman yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar dikalangan Uni Eropa berada dalam kondisi buruk, yang tentu juga memberikan dampak kenegara tetangganya. Meskipun Partai Uni Kristen tidak punya keberanian seperti yang diinginkannya, tapi Angela Merkel memilikinya dan imajinasi Partai Demokrat Liberal dapat memberikan pengaruh yang positiv terhadap pemerintah yang hendak dijalankannya. Kemenangan yang nyata bagi kedua partai memungkinkan Jerman memulai awal baru. Sebuah negara yang harus tetap hidup dengan lebih dari empat juta pengganggur, tidak bisa menanggung bebannya , bila keadaannya terus berlanjut seperti sekarang.“

Dalam menyoroti pemilihan umum yang dipercepat di Jerman tanggal 18 September mendatang, harian Spanyol El Pais yang terbit di Madrid menurunkan ulasan berjudul “Berakhirnya Koalisi Partai SPD-Partai Hijau“.

Gerhard Schröder memenangkan satu-satunya acara debat televisi melawan Angela Merkel. Tapi menurut hasil jajak pendapat, Jerman setelah pemilihan umum tanggal 18 September untuk pertama kalinya akan dipimpin seorang perempuan, yang berasal dari bekas bagian Jerman Timur. Tapi berkoalisi dengan siapa? Itu nanti akan terlihat. Menurut hasil jajak pendapat, koalisi pemerintahan Partai SPD dan Partai Hijau dipastikan akan berakhir. Keunggulan figur Gerhard Schröder terhadap Angela Merkel tidak memberikan apapun, sehubungan dengan kegagalan pemerintahannya selama tujuh tahuh. Antara lain tidak adanya perspektiv ekonomi dan jumlah penganggur yang mencapai lima juta orang.”

Sementara itu harian Perancis La Presse De La Manche mencatat dan menilai debat televisi antara Kanselir Gerhard Schröder dan penantangnya Angela Merkel.

“Debat televisi antara Kanselir Gerhard Schröder dan penantangnya Ketua Partai CDU Angela Merkel, merupakan momen besar dalam masa kampanye. Tidak seorangpun yang mencemaskan Gerhard Schröder. Ia seorang komunikator besar dan terlatih menggunakan media televisi. Tiga tahun lalu ia meraih kemenangan tipis berkat kemampuannya berkomunikasi dan ketrampilannya memanfaatkan media.”

Dan tema kedua yang disorot oleh media adalah kritik terhadap Presiden Amerika Serikat George W Bush sehubungan dengan penanganan dampak bencana angin topan „ Katrina“. Harian Italia Corriere De La Sera menulis:

“Presiden Bush tidak datang kekota New Orleans yang digenangi air. Seorang pembantunya menjelaskan, ia tidak datang karena dikota tersebut regu penolong sedang menjalankan tugasnya dan lebih baik tidak menggangunya. Tapi untuk ketiga kalinya dalam waktu sepekan Presiden Bush terbang diatas Lousiana. Untuk kedua kalinya ia mendarat untuk mengatakan “dalam hati saya sangat dekat dengan anda semua“. Tapi jantung bencana terletak 120 km dari tempat ia mengucapkan kata-kata tersebut.