1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemerintah Islandia Mengundurkan Diri

26 Januari 2009

Islandia merupakan korban pertama krisis keuangan global tahun ini. Pemerintah koalisi di bawah pimpinan Perdana Menteri Geir Haarde hari Senin kemarin (26/01) mengundurkan diri setelah berbulan-bulan diprotes warganya.

https://p.dw.com/p/GgoQ
Perdana Menteri Islandia Geir Haarde (paling kanan)
Perdana Menteri Islandia Geir Haarde (paling kanan)Foto: AP

Pemerintah Islandia sebenarnya sudah menyatakannya sejak hari Jumat lalu, yaitu pemerintahannya gagal. Penyebab utamanya adalah krisis ekonomi dan perbankan, yang membawa negara pulau di Atlantik utara tersebut ke dalam jurang kebangkrutan. Pemerintah koalisi tidak mampu melanjutkan tugasnya hingga pemilihan umum yang dijadwalkan 9 Mei mendatang.

Lebih lanjut Perdana Menteri Islandia Geir Haarde dari kubu konservatif menyatakan, "Menteri luar negeri dan saya hari ini telah memutuskan untuk mengakhiri tugas pemerintah. Di akhir pekan kami sudah membicarakannya secara internal partai dan keputusannya adalah koalisi di bawah pimpinan kaum sosial demokrat tidak dapat diterima.“

Haarde menuding mitra koalisinya memprovokasi bubarnya koalisi dengan tuntutan yang tidak masuk akal. Sejumlah politisi sosial demokrat menggunakan kesempatan untuk menuding ketidakhadiran ketua partai dan menteri luar negeri Ingibjörg Sólrún Gisladóttir sebagai pemicu bubarnya pemerintahan. Beberapa waktu lalu, Gisladóttir harus menjalani perawatan akibat tumor otak, dan pekan lalu Perdana Menteri Haarde dinyatakan menderita kanker.

Menteri luar negeri Islandia Gisladóttir menyatakan bahwa tuntutan partainya sah, namun kubu konservatif terpaksa mengambil alih tanggung jawab politik utama ketika terjadi krisis keuangan dalam negeri. Selain itu, Gisladóttir menilai bahwa kerja sama koalisi dalam beberapa pekan dan bulan lalu tidak lagi memuaskan.

"Banyak keputusan penting yang pengambilannya memakan waktu terlalu lama, tidak adanya lagi kebersamaan untuk bekerja sama secara efektif. Apa yang kami perlukan adalah tindakan tegas terhadap perbankan dan sistem finansial dan juga kebijakan membantu keluarga,“ ungkapnya.

Dengan mundurnya pemerintah, terpenuhilah tuntutan warga yang disampaikan melalui demonstrasi, yang hari Sabtu lalu (24/01) diikuti 6000 peserta.

Yang terjadi di Islandia saat ini adalah pertanyaan besar mengenai apakah Perdana Menteri Haarde ingin memoles koalisi yang terdiri atas lima partai yang tersisa di parlemen hingga dilaksanakannya pemilu baru. Kubu sosial demokrat tampaknya ingin berkoalisi dengan partai hijau yang beraliran kiri , yang dianggap sebagai partai yang progresif. Dalam jajak pendapat terbaru, Partai Sosial Demokrat kehilangan simpati warga dan menduduki posisi ketiga partai terkuat di Islandia. Apakah mereka akan diuntungkan oleh pemilu baru, tampaknya tidak mungkin.(ls)