1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pembunuhan sutradara film Belanda Theo van Gogh

3 November 2004
https://p.dw.com/p/CJhx

Harian Belanda de Volkskrant dalam tajuknya tentang kasus pembunuhan sutradara film Theo van Gogh, tokoh yang kritis terhadap Islam, menulis , hendaknya Islam juga terbuka bagi kritik. Kami kutip:

Spr:

Kaum Muslim harus dapat menerima bahwa di dalam demokrasi kritik terhadap agama harus diperbolehkan. Ini berlaku bagi agama Islam maupun Kristen. Ucapan dan ungkapan Theo van Gogh dalam kaitan ini mungkin melukai atau menghina perasaan orang. Namun di dalam demokrasi setiap pihak yang hendak menentangnya dapat membawa kasus itu ke pengadilan. Bentuk lain untuk mengekang atau membatasi kebebasan mengutarakan pendapat , tidak dapat ditolerir.

Harian Belanda lainnya Algemeen Dagblad juga mempermasalahkan soal kebebasan mengutarakan pendapat:

Setelah tokoh populis-kanan Pim Fortuyn, lagi seorang tokoh dibunuh yang punya pandangan kritis terhadap masalah yang kontroversial, yang pandangannya juga diutarakan di depan umum. Hak atas kebebasan mengutarakan pendapat merupakan nilai inti dalam masyarakat yang selama berabad-abad mengembangkan sikap toleran yang besar. Kini saatnya bahwa pihak-pihak dari masyarakat Islam secara tegas menentang pembunuhan seperti itu. Protes masal warga Islam di Belanda dapat merupakan awal simbolis bagi suatu proses pembersihan diri.

Juga harian Belgia De Standaard menekankan kebebasan mengutarakan pendapat harus dibela.

Apakah para provokator seperti Pim Fortuyn dan Theo van Gogh , yang tidak mempedulikan reaksi para lawannya, dibunuh karena salah sendiri ? Apakah dalam masyarakat yang multi-kultural orang harus berbicara hati-hati tentang perbedaan faham dan ideologi, guna mencegah ekses seperti itu? Tidak, itu tidak mungkin dampak dari pembunuhan politik tsb. Bila kekerasan digunakan untuk menghentikan perdebatan di dalam masyarakat yang kompleks itu, maka kita semua adalah sandera. Kebebasan mengutarakan pendapat harus dibela, meskipun menganggu, apapun harganya.

Sementara harian Spanyol El Pais berkomentar:

Kasus pembunuhan baru kembali mempertajam ketegangan. Sebab soal imigran dan Islam merupakan tema yang hangat di Belanda . Di satu pihak pemerintah berusaha mengintegrasikan warga asing. Namun di pihak lain, warga Belanda takut terhadap Islam militan dan meningkatnya warga Muslim di negaranya.