1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Pembunuh Berantai ‘Golden State Killer’ di AS Akui Bersalah

30 Juni 2020

Pembunuhan berantai yang dilakukan oleh ‘Golden State Killer’ menggentarkan California era 1970-an dan 80-an. Selain membunuh 13 orang, ia juga dituduh memerkosa sekitar 50 perempuan.

https://p.dw.com/p/3eZUb
Joseph James DeAngelo
Pengadilan terhadap Joseph James DeAngelo di Amerika SerikatFoto: picture-alliance/ZumaPress

Lebih dari tiga dekade lalu serangkaian peristiwa pembunuhan berantai dan pemerkosaan membuat gentar publik California, Amerika Serikat. Selalu berhasil melarikan diri, pembunuh dan pemerkosa misterius ini dijuluki Golden State Killer. 

Kini, Joseph James DeAngelo, laki-laki yang didakwa melakukan pembunuhan berantai tersebut telah berusia 74 tahun. Di depan hakim, ia mengakui kesalahannya. Pria yang didakwa sebagai Golden State Killer ini mengaku telah melakukan 13 pembunuhan dan serangkaian tindak kekerasan lain di Sacramento. 

Atas pertanyaan hakim di pengadilan, veteran perang Vietnam ini hanya menjawab singkat dengan kata-kata pendek seperti "ya", "tidak", "bersalah" dan "saya mengakui". Dia juga terlihat lemah. DeAngelo tampak mematuhi perjanjian ia buat sebelumnya dengan jaksa penuntut umum. 

Kesepakatan itu dibuat agar jaksa tidak menuntutnya dengan tuntutan hukuman mati. Alih-alih, para jaksa berusaha menjerat mantan polisi ini dengan tuntutan sebelas kali hukuman penjara seumur hidup. 

Selain pembunuhan 13 orang, DeAngelo juga didakwa memerkosa sekitar 50 perempuan. Korbannya berusia antara 14 hingga 41 tahun. Mantan petugas kepolisian yang diberhentikan dari pekerjaannya pada tahun 1979 karena kasus pencurian ini juga dikenai sejumlah dakwaan pencurian. 

Perburuan selama beberapa dekade 

Pada musim panas 1976, pencurian dan pemerkosaan meneror distrik timur Sacramento County. Saat itu, pembunuh misterius yang dijuluki Golden State Killer menerobos masuk ke rumah korbannya dengan membuka jendela atau pintu saat korban sedang tidur, ungkap FBI. Terkadang dia juga mengambil perhiasan, kartu identitas, dan uang tunai dari rumah korban. 

TKP di AS
Jejak DNA Joseph James DeAngelo terserak di banyak tempat kejadian perkara.Foto: picture-alliance/AP Photo/FBI

Pada Februari 1978, Golden State Killer menembak dan membunuh Brian dan Katie Maggiore, yang tengah berjalan-jalan dengan anjing mereka di daerah Sacramento. Teror dan perampokan terus berlanjut di wilayah East Bay di California Utara, dan kemudian meningkat menjadi perkosaan dan pembunuhan di sepanjang pantai California, kata FBI. 

Korban terakhir jatuh pada tahun 1986, ketika Janelle Cruz yang berusia 18 tahun diperkosa dan dibunuh di Irvine. Berbagai upaya dikerahkan untuk menghentikan pembunuh berantai ini, namun Golden State Killer selalu dapat meloloskan diri. 

Baru pada bulan April 2018, seorang pria bernama Joseph James DeAngelo ditangkap di pinggiran kota Sacramento. Para penyidik melacaknya dengan membandingkan jejak DNA yang ditemukan di TKP dengan data dari situs internet untuk melacak silsilah. Dengan cara ini para penyidik menemukan kerabat DeAngelo dan mampu mempersempit lingkaran tersangka. 

Kantor berita Aljazeera melaporkan bahwa DeAngelo tidak pernah secara terbuka mengakui pembunuhan itu. Namun setelah penangkapannya, ada semacam pengakuan yang secara samar merujuk kepada kepribadian lain dalam dirinya yang bernama Jerry. Jerry inilah yang dikatakan telah memaksanya melakukan gelombang kejahatan yang berakhir secara tiba-tiba pada tahun 1986 ini. 

"Dia membuat saya melakukannya. Dia ikut ke mana saya pergi. Itu, seperti, ada di kepala saya, maksudnya, dia adalah bagian dari saya. Saya tidak ingin melakukan hal-hal itu. Saya mengusir Jerry keluar dan punya kehidupan yang bahagia. Saya melakukan semua hal itu. Saya menghancurkan hidup mereka semua. Jadi sekarang, saya harus membayarnya,” ujar DeAngelo. 

ae/vlz (afp, dpa, abc, Aljazeera)