Pembangunan Sumber Energi Bersih di Indonesia
Setelah PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan diresmikan, Indonesia terus membangun pembangkit tenaga listrik dari sumber energi yang terbarukan.
Kapasitas besar
Indonesia baru resmi mengoperasikan PLTB di Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin lalu. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Menyerap ribuan tenaga kerja
Taman energi angin seluas 100 hektar ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40%. Selain itu proyek ini juga diperkirakan akan menyediakan ribuan lapangan pekerjaan.
"Seperti di luar negeri"
Pada saat peresmian, presiden mengatakan dirinya serasa berada di luar negeri. PLTB di Sidenreng Rappang, atau biasa disingkat Sidrap, adalah yang pertama di Indonesia. Presiden Jokowi menyampaikan, pembangunan serupa juga akan dilakukan di berbagai tempat lainnya, seperti di Kalimantan dan Jawa.
Potensi pengembangan energi terbarukan
Selain tenaga angin, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi terbarukan seperti energi matahari, panas bumi (geotermal) dan energi ombak. Panas bumi (geotermal) memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan kurang lebih 2.000 (MW).
Target ambisius
Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2x135 MW. Pada 2025, Indonesia menargetkan proporsi pemakaian energi terbarukan mencapai 23 persen.