1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

Pasukan Gabungan TNI Baru untuk Melawan Ancaman Terorisme

30 Juli 2019

Komando Operasi Khusus (Koopsus), sebuah pasukan gabungan TNI, telah resmi dibentuk. Tugas utama pasukan ini adalah menangani ancaman terorisme dari dalam dan luar negeri.

https://p.dw.com/p/3Mwdp
Indonesien Kopassus Spezialkräfte
Ilustrasi pasukan militer khusus IndonesiaFoto: Getty Images/AFP/A. Berry

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah resmi membentuk Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI. Hadi mengatakan personel Koopssus merupakan prajurit pilihan dari tiga matra di TNI untuk menangani terorisme.

"Koopssus TNI melengkapi jajaran satuan elite yang telah dimiliki TNI, sebagai satuan elite. Personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus ketiga matra, merupakan prajurit pilihan mereka, memiliki kualifikasi untuk melakukan berbagai jenis operasi khusus, baik di dalam maupun di luar negeri, yang menuntut kecepatan dan keberhasilan yang tinggi," ujar Hadi dalam amanatnya di Lapangan Koopssus, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (30/7/2019).

Hadi Tjahjanto, Kandidat für den Indonesischen Militärchef
Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Marsekal yang meresmikan pembentukan Komando Operasi Khusus (Koopsus)Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/A. Ibrahim

Hadi menegaskan, pembentukan Koopssus ini tidak meniadakan peran pasukan khusus matra lainnya, tapi justru ingin mensinergikan tugas TNI.

"Perlu pula saya tegaskan bahwa dengan dibentuknya Koopssus TNI ini bukan berarti menihilkan peran pasukan khusus matra masing-masing, namun justru saya ingin mensinergikan pelaksanaan tugas TNI secara gabungan sebagaimana doktrin TNI matra terpadu, yaitu Tri Dharma Eka Karma," kata Hadi.

Ditemui seusai upacara peresmian, Hadi menjelaskan keunggulan Koopssus TNI. Pasukan ingin menggunakan kecepatan penuh ketika ada ancaman terorisme dari dalam dan luar negeri.

"Ciri dari Koopssus TNI seperti yang saya sampaikan adalah kecepatan dan kemungkinan hasil persentase mendekati 100 persen. Kecepatan adalah ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, Panglima TNI langsung bisa memerintahkan untuk bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi," jelasnya.

Nantinya tugas Koopssus TNI lebih banyak berupa penangkalan terorisme. Fungsi intelijen sangat diutamakan dalam pasukan ini.

"Tugas fungsi adalah penangkal, penindak, dan pemulih. Penangkal di dalamnya adalah surveillance, yang isinya intelijen, 80 persen kita laksanakan adalah surveillance atau observasi jarak dekat dan 20 persen penindakan. Maka intelijen ada di fungsi penangkalan," pungkas Hadi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai perlunya pembentukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI, yang tertuang dalam Perpres Nomor 42 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI. Pasukan ini pun sudah diresmikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hari Tjajanto. 

vv/ml (detiknews)

Baca selengkapnya di:

Panglima Beberkan Keunggulan Koopsus TNI yang Siap Tangani Terorisme