1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Partai Hijau Jerman Ingin Rencana Gelombang Panas Lebih Baik

Kai Dambach
11 Agustus 2020

Ketua Partai Hijau Jerman, Robert Habeck, mengimbau masyarakat agar terbiasa dengan cuaca yang panas. Akibat gelombang panas, salah satu kota di Jerman alami krisis air bersih.

https://p.dw.com/p/3gliK
Termometer menunjukkan suhu 40 derajat Celcius
Foto: picture-alliance/dpa/HMB Media/O. Mueller

Pimpinan Partai Hijau Jerman, Robert Habeck, pada Senin (10/08), mengatakan bahwa Jerman harus memiliki rencana antisipasi gelombang panas yang lebih baik di masa mendatang.

Dia mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa Jerman “harus memiliki layanan pengaduan nasional, kelompok yang rentan harus diberi perhatian khusus.“

Habeck mengatakan bahwa “ruangan-ruangan teduh“ harus tersedia di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan dan harus ada “ruang –ruang hijau dan pasokan air untuk kota-kota“ sebagai bagian dari program bernilai 800 juta euro atau setara dengan 12,8 tirilun rupiah untuk melindungi masyarakat Jerman dari gelombang panas.

Saat ini Jerman tengah dilanda gelombang panas, yang diprediksi akan berlangsung sepanjang minggu ini, dengan suhu mencapai angka 30-an derajat Celcius. Habeck mengimbau masyarakat agar terbiasa dengan hawa panas.

“Panas musim panas kali ini tidak mengherankan,“ ujar Habeck. “Gelombang panas seperti ini akan jadi normal baru.“

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Jerman harus mencontoh Prancis, yang memiliki rencana nasional dan lokal ketika suhu meningkat, karena gelombang panas dapat menyebabkan masalah kesehatan akut.

“Banyak orang yang menderita secara fisik, dari insomnia, dari masalah jantung dan pembuluh darah. Penelitian menyebutkan sejak ribuan tahun lalu, banyak orang meninggal lebih cepat, bahkan di sini di Jerman.“

Laporan terbaru menunjukkan bahwa suhu udara di Jerman terus meningkat, dengan rekor tertinggi pada Juni tahun 2019 lalu.

Krisis air

Salah satu kota di negara bagian jerman Lower-Saxony yakni Lauenau, yang terletak 27 kilometer dari ibu kota Hannover, dilaporkan mengalami krisis air pada akhir pekan kemarin.

Wali Kota Lauenau, Georg Hudalla, mengatakan konsumsi air rumah tangga melonjak karena gelombang panas ditambah orang-orang tetap berada di rumah karena pandemi virus corona. Petugas pemadam kebakaran harus dikerahkan untuk membantu warga. Sementara, warga Lauenau pun diimbau untuk menghemat konsumsi air.

Hudalla mengatakan krisis air sudah berakhir pada Senin (10/08). Kota Lauenau sendiri tercatat memilki 4.000 penduduk.

rap/pkp