1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pameran Buku Internasional Frankfurt Dibuka

14 Oktober 2008

Sejak berbulan-bulan, komunitas penulis Turki menentang pameran ini, yang menampilkan Turki sebagai tamu kehormatan. Boikot dilakukan sebagai bentuk tentangan terhadap partai pemerintah AKP yang konservatif.

https://p.dw.com/p/FZIL
Foto: AP

Sekitar dua puluh penulis Turki mengeluarkan pernyataan bersama, atas boikot yang mereka lakukan terhadap penyelenggaraan pameran buku internasional Frankfurt. Kritikus sastra Füsun Akatli, yang merupakan juru bicara kampanye boikot tersebut menjelaskan, boikot dilakukan sebagai bentuk tentangan terhadap partai pemerintah AKP yang konservatif, dari Perdana Menteri Tayyip Recep Erdogan.

"Pemerintah Turki tidak dapat mewakili budaya dan sastra Turki. Pemerintahan ingin mengalihkan kemajuan Turki selama 80 tahun belakang ini dan modernisasi. Dengan apa yang mereka namakan Islam moderat, mereka hendak mengubah karakter sekuler Turki. Di bawah payung Kementrian Kebudayaan pemerintah ini, saya tak mau ambil bagian dalam pameran buku Frankfurt,” demikian ungkap Füsun Akatli.

Namun banyak penulis Turki lainnya yang mengritik aksi boikot ini dan menyebut usaha ini kontra produktif. Seperti yang diungkapkan oleh penulis buku kritik sosial politik Ahmet Ümit: “Pandangan saya terhadap aksi ini adalah ini usaha yang salah, karena pameran buku ini tidak diorganisir oleh partai penguasa Turki AKP. Pameran buku Frankfurt merupakan pertemuan para sastrawan dari seluruh dunia. Mulai dari penulis buku, kritikus, penerjemah, hingga penerbit dari berbagai penjuru dunia berjumpa disini. Kita seharusnya memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan sastra Turki dan membuatnya terkenal, sebagai sastra yang besar, yang selama ini masih banyak belum begitu dikenal di seluruh penjuru dunia.”

Para pemboikot mempersalahkan kurang transparannya pemerintah dalam keikutsertaan di pameran ini. Program yang dicanangkan pameran buku Frankfurt sudah berminggu-minggu terpampang di halaman situsnya, termasuk semua acara yang diadakan seperti simposium, daftar partisipan, maupun tema-tema yang ditampilkan. Tema-temanya antara lain kebebasan perempuan, migrasi, kebebasan berpendapat, dibahas dalam podium diskusi. Juga soal belajar dari pengalaman masa lalu dan modernisasi. Tentang sepak bola, musik dan humor. Tidak ketinggalan juga digelar diskusi tentang Islam di Turki.

Pameran buku internasional Frankfurtbuchmesse dibuka bagi media Selasa (14/10), dan dibuka Rabu (15/10) untuk umum, yang akan berlangsung selama lima hari. Acara pembukaan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Jerman Frank Walter Steinmeier, didampingi oleh Presiden Turki Abdullah Gul dan penulis terkemuka Turki Orhan Pamuk, yang pernah mendapatkan Nobel Literatur.