1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Padamnya eforia perluasan Uni Eropa

14 April 2005

Tema perluasan Uni Eropa dengan disepakatinya perundingan bagi keanggotaan Bulgaria dan Rumania, serta pemilihan Paus baru yang akan dimulai pekan depan merupakan tema sorotan media massa.

https://p.dw.com/p/CPOc
Sepuluh anggota baru Uni Eropa di Parlemen Eropa di Strassburg
Sepuluh anggota baru Uni Eropa di Parlemen Eropa di StrassburgFoto: AP

Terlihat adanya perubahan suasana di parlemen Eropa, ketika membahas perundingan bagi keanggotaan Bulgaria dan Rumania. Harian Austria Salzburger Nachrichten mengomentari tema itu sbb :

Perundingan yang alot di parlemen Eropa, mencerminkan adanya perubahan suasana. Eforia menyangkut perluasan Uni Eropa sekarang sudah menguap. Para anggota parlemen tidak lagi menyambut dengan antusias, melainkan justru melontarkan pertanyaan yang kritis dan rinci. Era dimana para calon anggota baru Uni Eropa dielu-elukan dan disambut, berapapun ongkosnya, kini sudah lewat. Paling tidak hal itu terlihat di Strassburg. Sejak para pimpinan Uni Eropa di bulan Desember tahun lalu, memutuskan dimulainya perundingan keanggotaan Turki, skeptisme terhadap proyek-proyek Uni Eropa yang dianggap memalukan dan terlalu mahal, terus meningkat tajam. Anggota parlemen Eropa, bereaksi terhadap kondisi ini. Penyebabnya, mereka lebih dekat dengan para pemilih, ketimbang para pejabat tinggi Uni Eropa.

Harian Jerman Frankfurter Rundschau melihat adanya peringatan jelas, dalam keputusan parlemen Eropa di Strassburg, menyangkut ambisi Bulgaria dan Rumania, untuk menjadi anggota Uni Eropa. Harian ini menulis :

Peringatannya berbunyi ; "jangan lagi mengajukan kontrak yang belum matang kepada parlemen". Hanya jaminan bahwa para anggota parlemen dapat ikut bicara dalam menentukan jadwal waktu keanggotaan, yang dapat meyakinkan Komisi dan Dewan untuk memberikan persetujuannya. Dengan begitu permohonannya dapat dilanjutkan. Kebiasaan buruk, mengajukan kesepakatan keanggotaan baru, sebelum para kandidat benar-benar matang untuk diterima menjadi anggota Uni Eropa, akan diganjar dengan penolakan. Khususnya terlihat dalam kasus Rumania. Ini merupakan saat yang tepat, bahwa perundingan untuk diterima menjadi anggota, dijauhkan dari dikte simbol-simbol politik.

Sementara harian Jerman Thüringer Allgemeinen menulis sbb :

Para anggota fraksi di Strassburg, mulai dari partai konservatif hingga partai Hijau ibaratnya merasa sakit perut. Dalam kasus Rumania, persetujuan diberikan dengan sangat berat hati, yang tidak pernah terjadi dalam kandidatur sebelumnya. Warisan diktator Caucescu memang terlalu berat, dan dipertanyakan apakah dalam waktu 15 tahun dapat dituntaskan. Akan tetapi, apakah dengan begitu Rumania hendak dihukum dua kali, dengan tidak diterima menjadi anggota Uni Eropa? Hal itu akan memberikan konsekuensi kepada Bulgaria, yang juga ingin menjadi anggota Uni Eropa mulai tahun 2007 mendatang.

Tema berikutnya mengenai pemilihan Paus yang baru. Surat kabar Italia, Corriere della Sera menyoroti calon Paus dari Jerman dan Italia, pada Konklave yang akan dimulai awal pekan depan. Harian ini menulis :

Boleh jadi, pada hari Senin petang, sudah dilakukan penghitungan suara, berapa perolehan suara Joseph Ratzinger dari Jerman, dan berapa perolehan suara Carlo Maria Martini dari Italia. Keduanya sama-sama berusia 78 tahun dan memiliki kharisma yang setara. Keduanya mencerminkan dua jiwa dari kepausan Wojtyla. Ahli teologi Jerman, Ratzinger mewakili ketegasan doktrin dan setia pada tradisi, sementara peneliti Bibel dari Italia, Martini mewakili jiwa untuk menerobos tembok hambatan serta dedikasi radikal pada gereja Kristen. Jika Martini tampil menantang Ratzinger, kemungkinan keduanya memperoleh suara yang sama banyaknya. Artinya kedua kubu harus mengganti kandidatnya.