1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Oscar dan Politik

8 Maret 2006

Terpilihnya drama kritik sosial 'Crash' sebagai film terbaik di perhelatan Academy Awards tahun ini tak lepas dari pertimbangan segi politik.

https://p.dw.com/p/CPL2
Foto: AP

Harian Spanyol El Periodico de Catalunya yang terbit di Barcelona berkomentar:

"Pergeseran ke kiri yang dinanti-nantikan di Hollywood urung hadir. Oscar untuk film terbaik diberikan pada 'Crash'. Bahwa film ala barat yang paling dijagokan 'Brokeback Mountain' hanya menerima penghargaan untuk sutradara terbaik, itu merupakan kompromi dari orang-orang yang bertanggungjawab, untuk secara politis memberikan solusi paling benar. Beberapa anggota juri sama sekali tidak mau tahu soal koboi gay, yang lain sebaliknya, memuji-muji film tersebut. Sekali lagi Hollywood membuktikan diri sebagai penganut nilai-nilai konservatif dan berorientasi pada selera tradisional rata-rata orang Amerika."

Harian Belgia De Morgen berkomentar:

"Crash adalah film mosaik yang keras, dimana jalan nasib sejumlah orang bertemu dan tanpa bisa dicegah, juga saling mempengaruhi. Apa yang paling luar biasa dan menyentuh saat menonton film ini adalah cara yang terus terang dan cerdas tapi juga senantiasa mengkonfrontasi dalam memaparkan rasisme, prasangka dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari, terlepas dari kedudukan dan status, dari ras dan agama. Setiap orang dipaksa untuk melihat ke dalam hatinya sendiri. Dan apa yang disaksikannya di sana, tidak selalu menghibur atau menenangkan."

Dapatkah film membuka mata orang Amerika tentang kritisnya benturan antar ras, agama serta kelompok yang juga mewarnai kehidupan kota-kota besar di Amerika? Editor di koran Austria Kleine Zeitung melihat, Holywood dan para penontonnya seperti tengah belajar politik.

"Sejak ditemukan, film dan televisi selalu berpengaruh besar bagi kehidupan nyata di AS, berbeda dengan di Eropa. Ilmuwan dan pengarang Umberto Eco menulis dalam salah satu essainya, kebanyakan orang Amerika menggunakan cara fiksi untuk dapat mengerti apa yang terjadi dalam kenyataannya. Dan boleh jadi, kesalahan yang tak dapat dimengerti di New Orleans, saat hari-hari mengamuknya badai Katrina, juga akan memberikan kejutan politik, jika versi Hollywoodnya muncul di bioskop. Dari segi ini, para anggota juri tahun ini hampir layak mendapat Oscar untuk pendidikan politik."