1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Olmert Kunjungi Merkel di Berlin

13 Februari 2008

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert disambut ramah di ibu kota Jerman Berlin. Hari Senin (11/02), dalam jamuan makan malam, ia sudah melakukan pembicaraan dengan Kanselir Angela Merkel.

https://p.dw.com/p/D6cZ
Kanselir Merkel bersama PM OlmertFoto: picture-alliance/ dpa

Kanselir Angela Merkel menjamin dukungan dari Jerman, khususnya dalam upaya melanjutkan proses perdamaian dengan Palestina.

"Kami mendukung upaya pembentukan dua negara sebagai penyelesaian, dan kami percaya bahwa pembicaraan untuk itu tentu saja memberikan masukan yang penting. Kami telah membicarakannya, waktu sudah mendesak dan harus memanfaatkan kemungkinan yang ada. Dari pihak Jerman, kami menawarkannya sejauh kemampuan kami, dan dalam kapasitas terbatas untuk membantunya.“

Jerman terutama akan membantu pelatihan polisi Palestina, demikian dikatakan Merkel. Bagi Israel dukungan diplomatik tanpa syarat dari Jerman selama ini memiliki arti lebih besar. Dari kantor kanselir di Berlin tidak ada satu pun kritik terhadap kelanjutan pembangunan pemukiman Yahudi yang dilakukan Israel.

Juga tentang situasi humaniter di Jalur Gaza Merkel hanya berkata: Jika Palestina menghentikan kegiatan terorismenya tidak akan ada masalah sanksi terhadap Gaza.

Lebih lanjut ditambahkan Merkel: "Saya hanya dapat kembali berharap bahwa masyarakat di Jalur Gaza juga memanfaatkan semua pengaruh yang dimilikinya untuk menghentikan aksi teror, karena itu tidak bermanfaat bagi kesejahteraan penduduknya sendiri.“

Olmert menegaskan, Israel akan melakukan apapun untuk menghentikan serangan roket dari Jalur Gaza. Pemerintahnya telah memutuskan menerima tantangan teror dan melakukan segala cara untuk memeranginya. Yang dimaksud Olmert dalah hal ini adalah perdebatan yang tengah berlangsung di Yerusalem tentang kelanjutan tindakan di Jalur Gaza. Menteri pertahanan Ehud Barak mengumumkan intervensi militer yang luas. Menteri dalam negeri Meir Shitritt mengusulkan agar semua kawasan di utara Jalur Gaza diratakan dengan tanah.

Perbedaan pendapat antara pemerintah Jerman dengan Israel hanya tampak dalam masalah Iran. Perdana Menteri Olmert dengan tegas menyatakan, ia tidak sependapat dengan dinas rahasia Amerika Serikat yang menganggap Iran telah menghentikan program senjata atomnya sejak tahun 2003.

"Israel berpendapat, Iran tetap melanjutkan rencananya membangun kapasitas bagi senjata non konvensional. Tidak ada yang mengubah sikap kami. Kami yakin bahwa Iran secara rahasia melakukan sebagian aktivitas membangun kemampuan senjata non konvensionalnya.“

Israel tidak menutup kemungkinan dilakukannya aksi militer terhadap Iran. Demikian Olmert. Sementara itu bulan Maret mendatang, Kanselir Merkel kalinya akan berkunjung ke Israel untuk melakukan konsultasi Jerman-Israel pertama di tingkat pemerintahan.(dk)