1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Tumpuan Harapan

11 November 2008

Semakin hari semakin jelaslah betapa besarnya harapan yang ditaruh pada Obama.

https://p.dw.com/p/Frgr
Foto: AP / DW Montage

Harian La Repubblica yang terbit di Roma, Italia, menyimpulkan:

"Harapan pada presiden baru Amerika sedemikian besar, sehingga setiap langkahnya mau tidak mau ibaratnya dapat mengakhiri 'bulan madu' dengan para pemujanya. Mereka itu adalah orang-orang yang menaruh seluruh harapan pada presiden AS ke-44. Langkah-langkah yang diambilnya diikuti sambil menahan napas. Tetapi para lawannya juga mengamati dengan seksama. Mereka hendak membuktikan, bahwa dia tidak dapat memenuhi janji. Dengan bertumpu pada roda kampanye pemilu yang sudah berjalan, Obama sedang membina stategi komunikasi, untuk berhubungan langsung dengan para pemilihnya lewat internet, dan menjelaskan tiap langkahnya. Itu harus dilakukan secepatnya."


"Obama, penyelamat bagi Timur Tengah". Itu adalah judul yang digunakan harian independen Perancis Le Monde mengenai perspektif akan terwujudnya sebuah negara Palestina di bawah Presiden Barack Obama:

"Setelah dua masa jabatan George W. Bush, peluang bagi tercapainya perdamaian antara Israel dan Palestina semakin jauh. Ketidak mampuan kedua pihak untuk mengatasi kecurigaan satu sama lain, semakin memerlukan kehadiran seorang mediator yang berkuasa. Itu hanya dapat datang dari Washington, sebab dalam soal Timur Tengah Eropa menjadi kaku. Presiden AS mendatang, berulang kali menegaskan tekadnya untuk menangani konflik itu. Hanya perlu diharapkan janji itu akan dipenuhi. Obama sebagai sahabat Israel mungkin punya peluang terakhir untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina, sebagai satu-satunya yang dapat menjamin keamanan bagi Israel."

Harian konservatif Austria Die Presse yang terbit di Wina berharap, bahwa setelah memangku jabatannya Barack Obama akan memulihkan politik keuangan yang mantap. Harian itu menulis:

"Obama akan sangat berjasa bagi Amerika dan dunia, bila dalam segala kegiatannya menemukan hal-hal yang membawa perbaikan. Tugas terpentingnya dalam jangka pendek adalah mengarahkan kebijakan Kementrian Keuangan AS dan menyelamatkan anggaran. Yang lebih mudah bagi Obama tentunya adalah berbuat seolah-olah Amerika punya dana tak terbatas, menggunakannya dan hanya perlu menunjukkan keberanian sekaligus sikap yang ramah. Atau, seolah-olah golongan kaya dan para manajer dapat dipaksa untuk menggerakkan roda perekonomian. Bila dia kuat menahan cobaan serupa itu dan sekaligus dapat membangkitkan semangat warga Amerika, maka itu merupakan keistimewaan besar. Dalam hal ini Obama berpeluang untuk meraih kemashuran sejati."

"Obama tidak boleh gagal dalam politik ekonomi" adalah juga harapan dari harian liberal kanan Bulgaria Dnewnik.

"Kalau Amerika batuk, dunia pilek. Setidaknya dalam kasus gejolak ekonomi. Obama memperoleh kredibilitas besar untuk menuntaskan perubahan. Tetapi serah terima jabatan presiden Amerika berlangsung pada masa yang sulit, dimana tidak ada resep yang manjur. Masih dua bulan yang berkuasa di Amerika adalah presiden lama. Kurun waktu itu juga diperlukan Obama untuk menetapkan prioritas dan urutan pelaksanaannya. Tugas-tugasnya sedemikian besar, sehingga ia tidak boleh gagal."
(dgl)