1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Sudah Ditunggu di Ankara. Kunjungan Clinton di Turki

7 Maret 2009

Pemerintahan Obama meletakkan harapan pada kerjasama lebih erat dengan Turki, untuk menyelesaikan konflik dari Palestina hingga Afganistan. Inilah pesan yang disampaikan Menlu Clinton di Ankara, Sabtu (07/03).

https://p.dw.com/p/H7dr
Menlu AS Hillary Clinton (kiri) dan PM Turki Erdogan dalam pertemuan di Ankara (07/03)Foto: AP


Hillary Clinton membawa kejutan besar ketika tiba di ibukota Turki, Ankara Sabtu (07/03). Dengan bangga menteri luar negeri AS itu menyatakan, bulan depan Presiden Barack Obama sudah akan berkunjung ke Turki. Sebagian besar pengamat politik di Turki sama sekali tidak menyangka AS akan mengambil langkah yang bersahabat ini.

Dengan tekad bulat pemerintah AS di bawah Obama akan menarik Turki kembali ke sisinya. Setelah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin negara dan pemerintahan Turki, Clinton juga menyampaikan banyak pujian kepada negara yang menjadi anggota NATO tersebut. Tahun-tahun yang dipenuhi rasa tidak percaya antar kedua negara, yaitu saat Turki menentang perang Irak, tampaknya sudah dilupakan sepenuhnya.

Pertanda Penting

Hillary Clinton Türkei 2009 Ataturk
Clinton berdiri di antara dua tentara Turki, setelah meletakkan karangan bunga di makam Kemal Ataturk di Ankara (07/03)Foto: AP

Redaktur utama harian Turki "Milliyet", Sedat Ergin melihat dua pertanda penting yang disampaikan Clinton dalam konferensi pers. Ia mengatakan, Clinton menyatakan dukungan Washington bagi keanggotaan Turki dalam Uni Eropa. Namun demikian Clinton juga menekankan, demokrasi di Turki masih memiliki kekurangan.

Menurut Sedat Ergin, Clinton juga menegaskan pentingnya konstitusi Turki yang bersifat duniawi. Dengan demikian Clinton nyata berbeda dengan pemerintahan Bush, yang selalu menilai Turki sebagai negara Islam yang moderat. Demikian dikatakan Ergin.

Penolakan dan Kesediaan Turki

AS ingin agar Turki lebih berperan di Afganistan. Tetapi penempatan militer untuk memerangi Taliban ditolak oleh pemerintah Turki di bawah Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang konserfatif-religius. Pemerintahan Erdogan tidak menginginkan foto-foto tentara Turki yang tewas di negara Islam. Tetapi AS membutuhkan Turki untuk menyelesaikan sejumlah masalah di kawasan tersebut. Betapapun, Ankara adalah sekutu tererat AS di Timur Tengah di samping Israel.

Hillary Clinton Türkei 2009 NTV
Clinton dalam talk show di televisi Turki NTV (07/03)Foto: AP

Sengketa besar dengan Israel setelah perang Gaza akan diselesaikan secepat mungkin, demikian dikatakan pemerintah di Ankara. Presiden Abdullah Gül juga mengumumkan akan segera berkunjung ke Israel. Sementara Menteri Luar Negeri Ali Babacan mengatakan, pemerintah Turki siap untuk kembali menjadi penengah, misalnya dalam konflik antara Suriah dan Israel.

Rasa anti AS tersebar luas di Turki. 70% rakyat Turki menganggap AS musuhnya. Untuk mengubah citra buruk AS ini, Hillary Clinton hadir sebagai tamu dalam sebuah talk show di televisi Turki. (ml)