1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Siapkan Strategi Baru Afghanistan

12 November 2008

Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama kelihatannya sedang mengupayakan sebuah strategi baru Afghanistan untuk memerangi terorisme.

https://p.dw.com/p/FsP8
Barack Obama saat mengunjungi pasukan AS di Afghanistan, Juli 2008Foto: AP

Menurut harian Washington Post, jumlah tentara Amerika Serikat di negara Hindukush itu akan ditambah untuk meningkatkan stabilitas. Selain itu dilaporkan, Obama mendukung perundingan antara pemerintahan Afghanistan dan pejuang Taliban yang sudah berpaling. Namun, perburuan pimpinan Al Qaida, Osama bin Laden masih tetap merupakan target utama pemerintah AS.

Clark: Ancaman teroris isu utama dalam kebijakan AS

Wesley Clark mit Thumbnail
Jenderal Wesley ClarkFoto: AP

Jenderal Wesley Clark, mantan Panglima Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO dan kini penasehat Presiden terpilih AS, Barack Obama melihat krisis keuangan global saat ini sangat penting untuk segera ditangani, tapi masih ada satu isu yang menurutnya merupakan tema utama:

„Ancaman terbesar bagi AS masih tetap terorisme internasional, jaringan Al Qaida dan pemimpinnya Osama bin Laden yang masih buron."

Osama masih merupakan musuh terbesar AS

Obama yang diduga mencantumkan nama Clark dalam daftar calon menteri pertahanan di kabinetnya, tampaknya punya sikap yang sama dalam soal itu. Menurut Washington Post yang mengutip orang dekat dari lingkungan Obama yang akan dilantik 20 Januari mendatang, presiden terpilih itu sedang merumuskan sebuah strategi baru untuk perang melawan teror. Selanjutnya dilaporkan, Obama akan meningkatkan upaya pengejaran Osama yang masih tetap merupakan musuh nomor satu negara AS. Bin Laden dikatakan adalah 'target terpenting' dalam strategi Obama. Bin Laden harus ditangkap atau dibunuh tampaknya bukan karena pengaruhnya tehadap operasi Al Qaida. Yang lebih penting adalah dampak simbolis dari keberhasilan menangkap atau membunuhnya. Di Afghanistan sendiri, Obama akan mengutamakan penegakan stabilitas ketimbang pembangunan demokrasi. Dengan begitu, Obama diperkirakan akan menyentuh isu peka menyangkut Pakistan, negara tetangga Afghanistan. Sejak lama Obama menunjuk ancaman yang mengintai di wilayah perbatasan Pakistan-Afghanistan:

„Teroris masih bersembunyi di gunung-gunung. Teroris yang 11September 2001 membunuh 3. 000 orang Amerika. Mereka kini merencanakan serangan-serangan baru!"

Obama terbuka bagi alternatif lain dalam kebijakan Afghanistan

Presiden terpilih Obama memang menekankan jalan diplomatik dan tampak terbuka menyikapi isu menyangkut perundingan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban. Selama masa kampanye ia menyatakan untuk terbuka bagi alternatif yang lain:

"Saya tidak akan ragu-ragu menggunakan militer untuk menumpas teroris yang secara langsung mengancam Amerika. Dan saya akan mengupayakan agar angkatan bersenjata Amerika Serikat dapat menjalankan misi dengan lebih efektif dan lebih berbahaya dalam menumpas teroris."

Barack Obama in Afganistan (Barack Obama Hamid Karzai) 2
Barack Obama (kiri) dan Presiden Afghanístan Hamid Karsai, Juli 2008Foto: AP

Obama ingin menarik hampir semua pasukan tempur dari Irak dalan kurun waktu 16 bulan. Sebagian besar dari pasukan itu akan ditugaskan di Afghanistan yang menurut Obama merupakan ' kancah perang teroris yang sebenarnya ." Namun, rencana itu tidak akan terlaksana tanpa bantuan aliansi AS, termasuk Jerman yang sejak lama diminta untuk meningkatkan pasukannya di Afghanistan, tapi masih belum juga bersedia untuk itu . Bulan Februari lalu, Obama mengutarakan:

"Kami menghargai sikap aliansi NATO. Tapi kami perlu peningkatan dukungan dari mereka dan harus mempertanyakan kebijakan pembatasan misi pasukan dalam beberapa hal. Amerika Serikat dan Inggris melakukan kerja kotor dan tak ada lainnya yang ingin berhadapan dengan Taliban. Ini tidak boleh terjadi." (cs)