1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

221108 Obama Personalentscheidungen

23 November 2008

Dalam pemerintahan barunya nanti presiden terpilih Barack Obama harus membagikan 3.000 jabatan. Biasanya yang kebagian adalah kerabat dekat dan para lobyist. Namun, Obama hendak melakukan hal yang berbeda. Berhasilkah?

https://p.dw.com/p/G0A6
Hillary Clinton akankah menjadi menlu dalam pemerintahan Barack Obama?Foto: AP

Hillary Clinton telah menerima tawaran Barack Obama untuk menjadi menteri luar negeri. Harian 'New York Times' melaporkan bahwa Clinton telah menyatakan kesediaannya menerima jabatan tersebut. Berdasarkan isu-isu yang tersebar di kalangan Gedung Putih, Obama masih menyimpan sejumlah kejutan lainnya. Akan tetapi, ia tetap akan memenuhi janjinya untuk mengakhiri prinsip 'Revolving Door' atau pintu putar. John Fortier dari American Enterprise Institute menjelaskan mengapa:

„Ada sekitar 3.000 pegawai. Yaitu menteri, wakil-wakil menteri, asisten wakil menteri dan seterusnya. Hampir semua posisi di Gedung Putih akan diganti. Jumlahnya mencapai ratusan. Ini akan menjadi operasi besar-besaran. Mencari orang yang tepat, memeriksa data-data mereka, juga oleh FBI, dan mereka harus mengisi begitu banyak formulir sebelum memangku jabatan."

John Fortier sendiri tidak akan mengalami hal itu. Ia bekerja untuk sebuah kelompok yang dinamakan Think Tank atau tangki berpikir. Kelompok ini dikenal sangat dekat dengan satu partai tertentu dan mereka sering disebut sebagai personil ekslusif. Karena, jika partai lain yang memerintah, mereka ini akan 'diparkir' selama masa jabatan kepresidenen partai tersebut. Setelah masa jabatan partai itu habis, mereka akan kembali ditempatkan di posisi mereka di pemerintah partainya. Ini yang dinamakan prinsip 'pintu putar'. Walaupun yang ini pintu putarnya sangat kecil.

Prinsip pintu putar itu, yang sempat memperburuk citra Washington, akan membuka pintu ke K-Street. Sebuah jalanan di tengah kota Washington DC yang sangat ramai dan padat akan gedung-gedung perkantoran. Daerah itu dikenal sebagai tempat para lobyist. Ibaratnya, siapa yang melepaskan jabatan di pemerintahan, langsung akan ditawarkan pekerjaan baru oleh kelompok lobyist. Karena bekas-bekas pejabat itu akan membawa jaringan dan pengetahuan baru yang sangat berguna bagi kaum lobyist. Namun situasi ini cenderung mengarah ke korupsi atau konflik kepentingen. Sedangkan selama kampanye Barack Obama menjaga jarak dari kelompok lobyist.

„Mereka tidak membayar kampanye saya. Mereka tidak akan duduk di Gedung Putih. Mereka tidak akan mengabaikan suara rakyat!"

Tim peralihan Barack Obama minggu ini mengumumkan berakhirnya pintu putar. Dalam pembagian 3.000 posisi pemerintahan itu akan diberlakukan evaluasi etika yang paling ketat dalam sejarah. Para lobyist dilarang memberikan sumbangan dana kepada anggota tim Barack Obama. Jika ada lobyist yang diperkejakan, maka tidak akan ditempatkan di bidangnya. Sebaliknya, anggota pemerintah yang baru saja melepaskan jabatannya akan diberlakukan larangan meloby selama 12 bulan. Namun menurut pakar politik dari American University di Washington, Profesor Curtis Ganz, Obama tidak mungkin menolak total kerjasama dengan kelompok lobyist:

„Kebanyakan anggota pemerintah Obama bakal orang-orang yang dulunya berasal dari kalangan pemerintah, namun setelah melepaskan jabatan di pemerintahan, mereka aktif di organisasi non-profit, perusahaan swasta atau kantor pengacara. Mereka ini akan membawa pengalaman baru. Namun senat harus mengesahkan pengangkatan mereka. Menurut saya, konflik kepentingan akan menjadi tema besar. Karena Obama akan meneliti dengan sangat cermat calon-calonya."

Menurut Curtis Ganz ada satu hal yang tidak akan terjadi dalam penyusunan kementerian. Yaitu, Obama tidak akan mengambil orang yang telah memberikan sumbangan besar untuk kampanyenya kemudian menagih sebuah jabatan di pemerintahannya:

„Sebuah jabatan di pemerintahan tidak dapat dibeli. Tapi saya dapat membayangkan, orang-orang yang telah memberikan sumbangan besar untuk Obama, akan menjadi duta besar di negara-negara favorit." (an)