1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Perintahkan Tutup Kamp Guantanamo

22 Januari 2009

Hari Kamis (22/01), Presiden baru Amerika Serikat, Barack Obama memerintahkan untuk menutup kamp tahanan Guantanamo dalam kurun waktu setahun ke depan. Obama juga melarang penggunaan metode interogasi kontroversial.

https://p.dw.com/p/GeWl
Belenggu kaki tahanan di GuantanamoFoto: picture-alliance/ dpa / DW

Hanya 48 jam setelah pelantikannya, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memenuhi janji utama yang dinyatakannya dalam masa kampanye pemilu presiden, yaitu menutup kamp tahanan Guantanamo. Dengan sebuah surat keputusan khusus presiden, simbol negatif dari era Bush, penjara tempat penyiksaan di Teluk Guantanamo di Kuba harus dikosongkan:

"Guantanamo akan ditutup, selambat-lambatnya satu tahun ke depan."

Selambatnya Januari 2010 harus rampung ditutup

Dengan demikian, paling lambat tanggal 22 Januari 2010 kamp tahanan Guantanamo akan menjadi bagian masa lalu. Presiden Barack Obama mengupayakan agar langkah-langkah berikutnya dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusi Amerika Serikat. Meskipun begitu masih banyak yang belum jelas dalam kebijakan tersebut, juga bagi Presiden Obama. Misalnya, apa yang akan dilakukan dengan tahanan Guantanamo yang tidak bersalah. Kebanyakan dari mereka ditahan sejak tujuh tahun di sel penjara yang mirip kandang, tanpa dikenakan dakwaan apa pun juga. Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates juga seakan kebingungan. Ia tidak tahu harus di kemanakan para korban perang Amerika melawan teror itu, sesudah kamp Guantanamo ditutup. Gates mengakuinya secara terbuka:

"Sejujurnya, ada sejumlah tahanan yang ingin kami bebaskan sekarang juga. Tapi saat ini kami tidak dapat menemukan negara yang mau menampung mereka."

Obama Bild auf Guantanamo Basis
Penggantian foto Presiden AS di GuantanamoFoto: picture-alliance/ dpa

Negara asal tahanan tolak menerima kembali warganya

Kebanyakan dari sekitar 120 tahanan berasal dari Yaman. Namun pemerintah Yaman menolak pengembalian mereka ke tanah airnya. Tahanan Guantanamo lain yang tidak bersalah, secara teori dapat dipulangkan ke negara asalnya. Tapi tahanan asal Cina, Rusia, Uzbekistan dan Libya terancam dipenjara dan disiksa di negaranya masing-masing. Ini menjadi dilema tersendiri bagi Amerika. Menhan AS Robert Gates:

"Saat ini kami belum dapat menemukan negara yang kami yakini tidak akan menangkap dan menyiksa bekas tahanan tersebut. "

Organisasi HAM desak UE terima tahanan Guantanamo

Berbagai organisasi hak asasi internasional mendesak pemerintah Jerman dan negara anggota Uni Eropa lainnya untuk menampung tahanan Guantanamo yang tidak bersalah dan menyerukan agar tidak membiarkan pemerintah Obama sendirian dengan masalah penting ini. Namun seruan ini sangat diragukan akan berhasil.

Obama im Oval Office
Presiden Barack Obama tandatangani surat perintah penutupan GuantanamoFoto: picture alliance / landov

Hal lain lagi, belum jelas juga apa yang akan dilakukan terhadap tahanan Guantanamo yang telah mengaku bersalah. Atau bagaimana menangani data-data pengakuan tahanan yang dinamakan "indikasi pelanggaran hukum" yang telah dikumpulkan dinas rahasia CIA. Kembali Barack Obama:

"Saya percaya sepenuhnya pada sistem penjara sipil Amerika Serikat."

Ini ditegaskan Barak Obama sebelum pelantikannya sebagai presiden. Artinya: tahanan dari penjara militer Teluk Guantanamo dapat dipindahkan ke penjara-penjara AS dan dapat diadili seperti pada kasus Richard Reid "the shoe bomber", warga Inggris yang mencoba meledakkan pesawat dengan bom yang disembunyikan dalam sepatunya.

Presiden Barack Obama juga berulang kali menegaskan kepercayaannya pada sistem pengadilan AS dalam menangani kasus teror. Tapi, dinas rahasia AS CIA enggan tampil sebagai saksi di pengadilan sipil AS. Karena pasti harus mengakui telah melakukan berbagai kesalahan dan perlakuan tidak sah dalam mengorek informasi dari tahanan. Para pakar hukum pemerintah Obama terus membahas apakah proses terhadap tersangka anggota Al Qaida dari Guantanamo sebaiknya ditangani pengadilan militer di daratan AS. Terlepas dari itu, ada satu hal lain yang tidak diinginkan Obama saat ini, yakni:

"Saya sudah mengatakan bahwa di bawah pemerintahan saya tidak akan ada penyiksaan terhadap tahanan."

Artinya, tahanan Guantanamo kini tidak harus takut bahwa kepalanya dibenamkan ke dalam air selama bermenit-menit. (cs)