1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Peringati 65 Tahun Invasi Normandi

7 Juni 2009

Empat negara peringati 65 tahun pendaratan tentara sekutu di pantai Normandi. Presiden AS, Barack Obama yang sebelumnya sempat bertatap muka dengan Presiden Perancis Nikolas Sarkozy turut hadir dalam upacara tersebut.

https://p.dw.com/p/I4lv
The Heads of State taking part in the commemoration ceremony of the 65th anniversary of the D-Day, arrive at the Memorial of the Colleville American cemetery, Normandy, western France, Saturday June 6, 2009. From left: US President Barack Obama, England's Prince Charles, British Prime Minister Gordon Brown, Canadian Prime Minister Stephen Harper and French President Nicolas Sarkozy. (AP Photo/Remy de la Mauviniere)
Empat kepala negara dan seorang pangeran memperingati 65 tahun invasi Normandi.Foto: AP

Matahari bersinar terik, sebuah band memainkan alunan lagu dari dekade 40-an dan angin bertiup melambai di atas kuburan serdadu AS Colville sur Mer di tepi pantai atlantik. Salib kayu yang dicat putih tertancap dalam-dalam, bertebaran di setiap petak lapangan rumput, menandakan tempat pembaringan terakhir bagi 9000 serdadu AS yang tewas 65 tahun yang lalu, ketika tentara sekutu mendarat di pantai Normandie atau yang lebih dikenal dengan sebutan D-Day.

Keseluruhan 150.000 serdadu dikerahkan untuk membebaskan Eropa dari cengkraman Nazi dan mengakhiri kekuasaan Adolf Hitler di tahun terakhir perang dunia. Mereka berasal dari Inggris, Kanada, Amerika Serikat dan Perancis. Setengah pasukan yang berjumlah 150.000 itu berasal dari Amerika Serikat.

"kita tidak bisa melupakan sejarah ini" tandas Presiden AS, Barack Obama pada pidatonya pada Sabtu (6/6) untuk mengenang jatuhnya korban dan memperingati datangnya hari pembebasan. Apa yang tidak boleh dilupakan, lanjut Obama, adalah bahwa D-Day melambangkan keberanian dan sikap tanpa pamrih sebagian orang yang telah mengubah arah perjalanan umat manusia selama satu abad terakhir.

65 Jahre D-Day 2009 Gedenkzeremonie
Barack Obama memeluk beteran D-Day Ben Franklin dari Knoxville.Foto: AP

Di antara 7000 tamu yang hadir di pemakaman terdapat sekitar 1500 veteran perang dunia ke-II. Rombongan lanjut usia itu rata-rata mengenakan baret, seragam militer dan lencana yang menandakan resimen masing-masing.

"Saya ingin berterima kasih kepada para veteran yang hari ini hadir di sini," ujar Presiden Perancis, Nikolas Sarkozy. Dengan keberanian merekalah, kaum barbar yang paling sadis sepanjang masa mampu dikalahkan. "Kita berhutang kepada mereka untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini."

Sebelumnya Sarkozy bertemu empat mata dengan Presiden AS, Barack Obama di kota Caen yang terletak di utara Perancis. Di akhir pembicaraan, Obama memuji peran tuan rumah dalam berbagai isu internasional, "Dalam berbagai masalah, Sarkozy bukan cuma bekerjasama, melainkan juga mengambil peran utama."

Sedangkan mengenai Iran, Sarkozy menekankan kembali posisinya "Jika Iran mengembangkan teknologi nuklir untuk keperluan damai, maka mereka punya hak untuk itu. Tapi senjata nuklir - Tidak!"

The Heads of State taking part in the commemoration ceremony of the 65th anniversary of the D-Day, are sitting at the start of the ceremony, at the Memorial of the Colleville American cemetery, Normandy, western France, Saturday June 6, 2009. From left: US President Barack Obama, Britain's Prince Charles, Britain's Prime Minister Gordon Brown, Canada's Prime Minister Stephen Harper and French President Nicolas Sarkozy. (AP Photo/Remy de la Mauviniere)
Para tamu negara berdesak-desakan di kursi kehormatan upacara peringatanFoto: AP

Buat Obama upacara peringatan di Normandie merupakan etape terakhir rangkaian lawatannya di Eropa. Sebelumnya Obama berkunjung ke Kamp konsentrasi Buchenwald di Jerman.

Sesuai upacara seremonial di Perancis utara itu, Obama dijadwalkan terbang ke Paris untuk menikmati liburan bersama keluarga. Jumat malam Michelle Obama telah mengajak kedua putrinya terlebih dahulu mengunjungi menara Eifel di Paris.

Sebelum upacara peringatan, kehadiran Obama menimbulkan kekacauan pada protokol kepresidenan. Sebagaimana pendahulunya, Obama sejatinya di tahun pertamanya cuma mengharapkan kehadiran tuan rumah Perancis pada acara peringatan di Normandie.

Namun ketika kehadiran Obama diumumkan, beberapa kepala negara bersikeras mengikuti upacara peringatan. Pada akhirnya Perancis memutusukan cuma mengundang Inggris yang diwakili oleh PM Gordon Brown dan Kanada oleh Perdana Menteri Stephen Harper.

Anna Engelke/Rizki Nugraha

Editor: Andriani Nangoy