1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Pecat Jendral McCrystal

Ziphora Robina24 Juni 2010

Komandan militer AS untuk Afghanistan Jendral McChrystal mengajukan pengunduran dirinya menyusul artikel kontroversial yang diterbitkan majalah Rolling Stones. McCrystal dikatakan terlalu kritis terhadap Gedung Putih.

https://p.dw.com/p/O2U8
Presiden Obama bertemu Jendral McChrystal Oktober 2009Foto: AP

Pengunduran diri komandan tertinggi AS untuk Afghanistan Jendral Stanley McChrystal menjadi sorotan media internasional.

Harian Italia La Repubblica yang terbit di Roma berkomentar:

"Jendral David Petraeus yang menggantikannya akan melanjutkan strategi McChrystal di Afghanistan, apalagi Petraues bisa dikata menggagas strategi militer AS: Penambahan pasukan di Afghanistan yang dituntut McCrystal tak berbeda dengan apa yang dicanangkan Petraues di Irak - meski hasil yang dicapainya lebih memuaskan daripada di Afghanistan. Pengunduran diri McCrystal merupakan suatu kemenangan bagi Wakil Presiden AS Joe Biden dan semua pihak yang mendukung agar pasukan AS di Afghanistan dikurangi. Dengan dukungan McCrystal, Presiden Obama memutuskan untuk mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan. Kini Wakil Presiden Biden dan Menteri Pertahanan Robert Gates sibuk membahas jadwal penarikan mundur pasukan."

Harian Swiss Tagesanzeiger yang terbit di Zürich menulis:

"Sebuah skandal dapat melahirkan kejelasan dan membawa imbas baik bagi politik dan para politisi. Inilah yang terjadi dalam kasus Jendral Stanley McCrystal, yang pengunduran dirinya diterima Presiden Obama hari Selasa (23/06). Pernyataan sang jendral dan anak buahnya mengenai presiden serta stafnya tidak dapat diterima, karena itu tak mengherankan jika ia kehilangan pekerjaannya. Obama menegaskan kembali dukungannya bagi strategi untuk Afghanistan yang digagas Stanley McCrystal. Hasilnya sampai saat ini memang belum tampak, justru sebaliknya: situasi keamanan di Afghanistan semakin buruk dan Obama mulai kehabisan waktu. Apalagi mengingat Presiden AS berencana untuk mulai menarik pasukan AS dari Afghanistan mulai tahun depan."

Harian Swiss lainnya Neue Zürcher Zeitung yang terbit Jenewa lebih kritis dalam menilai pengunduran diri komandan tertinggi militer AS di Afghanistan Stanley McCrystal. Selanjutnya harian ini menulis:

"Jendral McCrystal setia pada pemerintah AS. Ia dengan setia melaksanakan strategi Afghanistan yaitu merebut hati warga Afghanistan dan mengurangi operasi militer klasik. Otoritas pimpinan sipil di atas militer tidak pernah tergoyahkan. Secara singkat bisa dikatakan kritik yang tajam seharusnya sudah merupakan hukuman yang setimpal. Tindakan Obama yang begitu keras menunjukkan bahwa ia terlalu mudah tersinggung dan membuatnya terlihat tidak berwibawa. Amerika Serikat sedang dalam proses meningkatkan pasukannya di Afghanistan. Penggantian komandan militernya berpeluang menggoyahkan operasi militer ini - meski seorang jendral berpengalaman seperti David Petraues yang akan menggantikannya."

Harian Swedia Berlingske Tidende yang terbit di Kopenhagen berkomentar:

"Sebenarnya sangat menguatirkan melihat betapa besarnya konflik dalam kepemimpinan AS mengenai strategi di Afghanistan, sampai-sampai pecah konflik terbuka antara Gedung Putih dan Jendral Stanley McCrystal. Yang tersisa hanyalah puing-puing strategi Afghanistan. McCrystal, Presiden Obama dan para penasehatnya tampak meragukan strategi Afghanistan. Ini merupakan pertanda buruk bagi masa depan keterlibatan AS dan sekutunya di kawasan ini. Konflik di Washington hanya menguntungkan Taliban. Kini, Obama harus menggagas strategi baru yang dapat menenangkan kembali misi Afghanistan."

zer/yf/dpa