1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Nominasikan Sonia Sotomayor Sebagai Hakim Agung

27 Mei 2009

Sonia Sotomayor, calon hakim di Supreme Court atau Mahkamah Agung ini, memiliki latar belakang yang serupa dengan Obama, yakni dari keluarga menengah migran yang harus berjuang keras untuk meraih cita-citanya.

https://p.dw.com/p/HyPn
Sonia SotomayorFoto: AP

Nominasi hakim Sonia Sotomayor disambut hangat oleh warga Amerika Serikat berdarah Latino, sebuah kelompok masyarakat yang semakin besar di negara itu. Calon Hakim Agung yang hari Selasa (26/05) dinominasi oleh Presiden Barack Obama itu keturunan Puerto Rico. Ia terpilih dari daftar awal sepanjang 40 calon. Menurut Obama, yang memilihnya dari empat nama di putaran akhir, Sotomayor memiliki karir legal yang mengagumkan.

"Dengan karir yang meliputi 3 dekade, Sotomayor telah bekerja di hampir setiap tingkatan sistim peradilan Amerika. Pengalaman ini akan memberikannya pengertian mendalam dan perspektif luas yang amat bernilai bagi Mahkamah Agung,“ ungkap Obama.

Para Hakim Agung memiliki masa jabatan seumur hidup, dan bisa mempengaruhi kehidupan sipil, sosial dan politik di Amerika Serikat, bahkan sesudah pergantian presiden. Bila dikonfirmasi oleh Senat, Sotomayor yang pernah 11 tahun bekerja di sirkuit kedua pengadilan banding, akan menggantikan Hakim David Souter yang memasuki masa pensiun. Meski Sonia Sotomayor dianggap sebagai calon dari kubu Demokrat, Sonia Sotomayor diperkirakan tidak akan mengubah posisi konservatif pengadilan itu.

“Sepanjang ingatan saya, saya terinsiprasi oleh para pendiri negara ini. Mereka menetapkan prinsip yang telah bertahan selama dua abad. Dari generasi ke generasi prinsip-prisip ini tetap bermakna dan relevan. Akan menjadi kehormatan bagi saya untuk bisa menggunakan prinsip-prinsip itu sebagai dasar jawaban terhadap berbagai pertanyaan dan masalah kontroversial yang kita hadapi kini,“ demikian kata Sonia Sotomayor.

Sonia Sotomayor pertama kali diangkat sebagai hakim oleh Presiden George Bush senior dari Partai Republik. Namun ini tak menutup gencarnya serangan kubu Republik terhadap keputusan Obama. Kubu ini menyatakan akan memeriksa kembali kasus-kasus yang pernah ditangani Sotomayor. Begitu tegas dua orang senator Republik. Salah seorangnya adalah Senator Orrin Hatch, yang dulu berperan menempatkan Sotomayor di sirkuit kedua pengadilan banding. Ia mengatakan, akan menginvestigasi apakah keputusan-keputusan calon Hakim Agung itu berdasarkan hukum atau politik dan pandangan pribadi. Di pihak lain, kubu Demokrat tak membiarkan calonnya diusik. Apalagi dari awal, Presiden Obama menegaskan: “Ia tak pernah kehilangan hubungan dengan komunitas yang mendukungnya. Yang akan dibawa Sonia ke Mahkamah ini, bukan saja pengetahuan dan pengalaman kerjanya, melainkan kearifan yang terkumpul dari perjalanan hidupnnya.”

Dengar pendapat Senat akan berlangsung pada bulan Juli. Saat itulah nasib pencalonan Sonia Sotomayor sebagai Hakim Agung akan ditentukan. Diperkirakan seluruh kubu Demokrat akan mendukungnya. Diperkirakan juga, kelompok Latino Amerika Serikat juga akan mendesak agar di Amerika Serikat, untuk pertama kalinya akan ada Hakim Agung keturunan Latino atau Hispanik.

EK/afp/ape/rtr

Editor : Hendra Pasuhuk