1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Masih Akan Hadapi Banyak Hambatan

29 April 2009

Barack Obama sudah menuju arah yang tepat. Namun masih banyak batu sandungan menghadang di depannya.

https://p.dw.com/p/HgZd

Seratus hari pertama masa jabatan presiden AS Barack Obama menjadi tema komentar dalam sejumlah harian internasional.

Harian Spanyol El Mundo yang terbit di Madrid dalam tajuknya berkomentar :

Barack Obama memanfaatkan 100 hari pertamanya sebagai presiden AS untuk mengubah haluan. Ia mengarahkannya tanpa radikalisme, tapi dengan tangan yang kokoh ke arah yang berkebalikan dari politik pendahulunya. Apa yang terpenting dalam neracanya bukanlah hasil akhirnya. Hal ini akan diumumkannya belakangan. Obama lebih banyak dimengerti, sebagai menebar keamanan dan kepercayaan baik di AS maupun di masyarakat dunia, tanpa memudarkan optimisme di permukaan. Ia membuktikan, bahwa dirinya mampu membuat keputusan yang koheren. Obama tetap setia pada prinsipnya, dan tidak membuta mengikuti haluan yang digariskan partainya.

Harian Inggris The Independent yang terbit di London berkomentar :

Keterbukaan baru ke luar negeri, ofensif simpatik di Eropa, memasukkan Turki sebagai negara yang dikunjungi dalam lawatan pertamanya ke luar negeri serta politik tangan terbuka terhadap mitra yang di luar dugaan, seperti Iran dan Kuba, menarik perhatian dan minat terhadap AS, di kawasan dimana sebelumnya permusuhan dan ketakutan merajalela. Tidak berlebihan jika mengatakan, bahwa presiden AS Barack Obama mengubah atmosfir internasional. Dengan landasan ini, ia kini dapat mengembangkannya.

Harian Belanda De Volkskrant yang terbit di Den Haag berkomentar :

Duapertiga warga Amerika mengharapkan dalam empat tahun mendatang semuanya akan membaik. Bagi presiden Obama tekanan ini tidak dapat diabaikan, karena masih harus ditunjukkan apakah program pemulihan ekonominya ampuh, atau seperti dikhawatirkan para pakar ekonomi, tidak mencukupi. Di tatanan politik luar negeri, Obama juga dapat diguncang. Perang di Afghanistan berlangsung di luar rencana. Dan Pakistan, kemungkinan menjadi faktor risiko yang jauh lebih besar. Apakah politik tangan terbuka terhadap Iran akan disambut baik, tetap dipertanyakan. Daftar batu sandungan potensial bagi politik Obama itu belum tuntas dan masih cukup panjang.

Terakhir harian konservatif Austria Die Presse yang terbit di Wina menulis komentar bernada kritis:

Dengan tampilnya Obama sebetulnya tidak ada yang berubah. Tidak dalam kaitan kapitalisme yang ingin meraup keuntungan atau minat industri pada ekologi, ataupun hubungan antara negara dan rakyatnya. Amerika Serikat adalah satu-satunya negara adidaya yang tersisa dengan status khusus yang juga tampil luar biasa. Obama menjanjikan sesuatu, dan hal itu sudah dipandang seolah-olah ia telah menepati janjinya. Pandangan cupat ini berasal dari kebutaan yang landasannya terutama adalah kenaifan. Ibaratnya, siapa takut terhadap orang hitam jika ia mengenakan rompi putih yang bersih.


AS/dpa

Editor : Hendra Pasuhuk