1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Kukuh Wujudkan Reformasi Kesehatan

4 Maret 2010

Presiden Barack Obama mengawali upaya lanjutan untuk mewujudkan reformasi kesehatan yang diganjal para politikus Partai Republik.

https://p.dw.com/p/MJYF
Foto: AP

Dalam pidatonya di Gedung Putih, hari Selasa (3/3), Obama menolak seruan para politikus Partai Republik untuk merancang ulang reformasi kesehatan ini dari nol.

Menurut Obama, melihat sikap para politikus sekarang, ia ragu apakah perancangan baru dengan menghabiskan waktu pembahasan setahun lagi akan benar-benar membuahkan hasil.

Ditegaskan Obama, kemungkinan besar justru yang terjadai adalah sekadar penundaan baru, yang bahkan bisa berlangsung lebih dari satu dasawarsa. Padahal puluhan juta rakyat Amerika yang belum tersentuh jaminan kesehatan, kata Obama, sangat membutuhkan undang-undang ini segera.

"Pada akhirnya, perdebatan ini adalah tentang negeri seperti apa yang kita inginkan," kata Obama. "Reformasi kesehatan ini adalah upaya memenuhi kebutuhan dan menyelamatkan jutaan jiwa. Juga membuat asuransi swasta jadi lebih terjamin dan terjangkau."

Obama menyerukan Kongres, agar dalam pekan-pekan mendatang segera mengesahkan reformasi kesehatan ini, kendati melalui prosedur pengambilan suara terbanyak yang disebut "Rekonsiliasi". Yakni pengesahan dengan sekadar suara terbanyak, dalam hal ini para politikus Partai Demokrat yang mayoritas, kemungkinan tanpa dukungan suara Partai Republik yang memang berusaha menjegal reformasi ini dengan segala cara.

Langkah itu bisa jadi akan terpaksa ditempuh, karena Demokrat kehilangan satu kursi Senat yang sangat menentukan akibat kekalahan calon Partai Demokrat di Michigan beberapa waktu lalu. Sehingga Obama tak bisa lagi mengesahkan undang-undang dengan prosedur singkat, mayoritas super, 60 suara dari 100 anggota Senat.

Betapapun, Obama tetap berusaha merangkul suara kaum Republik dengan menampung sejumlah gagasan Partai Republik dalam naskah terbaru rancangan reformasi kesehatan ini. Misalnya menyelidiki perusahaan pengelola kesehatan yang mendapat dana pemerintah, dan menyediakan dana untuk mempelajari alternatif bagi gugatan malpraktek kesehatan.

Obama menandaskan, ia merangkul gagasan-gagasan terbaik dari semua pihak. "Jadi pertaruhannya sekarang bukanlah semata-mata apakah kita akan bisa memecahkan masalah ini, tandas Obama. "Tetapi lebih dari itu, apakah kita mampu memecahkan masalah apapun."

Para politikus partai Republik sejak jauh-jauh hari sudah menepiskan tawaran Obama. Juga menyerang upaya Obama untuk menggunakan mekanisme pengambilan suara terbanyak kongres. Sejumlah politikus Partai Demokrat radikal di Kongres yang dulu bersuara menolak, juga skeptis.

Sebagian menilai langkah Obama mengandung risiko tinggi menjelang pemilihan sela bulan November nanti. Dicemaskan, dalam pemilihan nanti para pemilih yang lebih menuntut program penanggulangan pengangguran bisa menghukum Partai Demokrat.

Namun Obama mengaku, siap untuk mempertaruhkan reformasi jaminan kesehatannya di hadapan pemilihan umum. Disebutkan Obama, program ini merupakan hutang para politikus Washington kepada rakyat Amerika.

Cukup banyak sebelumnya Undang-Undang lain yang disahkan dengan mekanisme suara terbanyak Kongres itu. Seperti UU Reeformasi Kesejahteraan, Program Asuransi kesehatan Anak, UU fasilitas Kesehatan Bagi Pengangguran, serta dua UU Pemotongan Pajak zaman George Bush.

Diakui Obama, pengesahan lewat mekanisme itu jadi tidak terlalu populer. "Saya tidak tahu bagaimana ini akan dinilai secara politik. Tetapi saya tahu bahwa ini hal yang benar," tuntas sang Presiden.

GG/ZR/rtr