1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama disambut Meriah di Ghana

11 Juli 2009

Barack Obama Sabtu ini memulai kunjungan kenegaraan ke Ghana, dimana kedatangannya dielu-elukan.

https://p.dw.com/p/Ilai
Presiden Barack Obama, ibu negara Michelle Obama tiba di Accra, Ghana bersama putri mereka Sasha dan Malia.Foto: AP

Ribuan orang menunggu kedatangan presiden AS di bandar udara ibukota Accra. Obama adalah tamu istimewa, rakyat Ghana sangat banga akan kunjungannya.

Nana Ampem, seorang pengusaha Ghana berkomentar, “Orang berkulit hitam menjadi presiden AS, saya sangat senang. Ini mimpi yang jadi kenyataan.”

Sabtu pagi waktu setempat Obama bertemu presiden Ghana yang terpilih secara demokratis, John Atta Mills. Kedua pemimpin negara berjabatan tangan saat bertemu di halaman istana kepresidenan.

Mereka kemudian berdiri berdampingan saat korp musik militer memainkan lagu kebangsaan AS dan Ghana, kemudian keduanya menginspeksi pasukan kehormatan militer.

Ini adalah kunjungan pertama Obama ke benua Afrika semenjak menjabat sebagai Presiden pertama AS yang berkulit hitam. Ghana dipilih karena negara itu menyimbolkan perbedaan Afrika dengan citra lama benua itu yang tak jauh dari perang, penderitaan dan korupsi.

Presiden John Atta Mills dipilih lewat pemilu yang damai dan transparan Desember lalu, yang memberi contoh bagi benua tersebut.

Pembaharuan ekonomi di negara penghasil coklat dan emas itu juga membantu membawa iklim investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Juga pertumbuhan ekonomi, sebelum terkena dampak krisis keuangan global.

Di sepanjang jalan-jalan di ibukota Accra, tembok-tembok ditempeli poster foto Obama berdampingan dengan Mills dan kata "change", perubahan, mantra kampanye pemilihan presiden Obama. Ribuan orang mengenakan kaus bergambar Obama memenuhi jalan, bersorak sorai saat iring-iringan mobil presiden lewat.

Obama adalah pahlawan benua Afrika karena akarnya sebagai putra seorang imigran Kenya.

Fati Siedu, seorang guru yang ikut menantikan Obama mengatakan, “Mungkin kami tidak akan menarik keuntungan langsung dari kunjungan ini, tapi cepat atau lambat akan menuju ke sana, dan saya yakin akan menjadi keberhasilan besar. "

Seperti dikatakan juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs, ini adalah kunjungan yang istimewa sekaligus penting bagi Obama sebagai presiden, tapi juga bagi negara AS untuk mengartikulasikan visi bagi Afrika.

Obama memahami antusiasme besar di Afrika terhadap kunjungannya, tetapi juga bagi kemitraan khusus dengan Amerika. Afrika belum menduduki peringkat atas dalam daftar prioritas Washington yang tengah bergulat dengan Krisis keuangan global.

Sabtu ini Presiden Obama juga akan menyampaikan pidato di depan parlemen Ghana. Diperkirakan pidatonya menyangkut perubahan politik Amerika terhadap Afrika. Dan pesan utamanya adalah pentingnya pemerintahan yang baik dan bersih serta penggunaan bantuan secara bijak.

Komitmen negara industri maju G8 dalam KTT di L'aquila yang berakhir Jumat kemarin adalah menyediakan bantuan sebesar 20 miliar dolar untuk meningkatkan keamanan pangan dunia di negara-negara miskin.

Obama juga dijadwalkan mengunjungi Cape Coast Castle, sebuah benteng yang dulu digunakan sebagai pusat perdagangan budak transatlantik. Ia beserta istri dan kedua putri mereka akan menghabiskan kurang dari 24 jam di Ghana, sebelum kembali ke AS.


DK/RP/afp/dpa/rtr