1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Diharapkan Ubah Situasi Dunia

as21 Januari 2009

Barack Obama tampil di saat Amerika Serikat dan dunia menghadapi krisis berat.

https://p.dw.com/p/GdcC
Barack Obama (ki) harus mengubah citra AS yang compang-camping gara-gara politik luar negeri pendahulunya George W.Bush (ka)Foto: AP

Pelantikan Barack Obama menjadi presiden AS yang ke 44 tetap menjadi sorotan harian-harian internasional. Harian Perancis Le Figaro yang terbit di Paris dalam tajuknya berkomentar :

Seorang Barack Obama diharapkan dapat mengubah nasib dunia. Mayoritas warga AS dan puluhan juta warga di seluruh dunia meyakini, ia mampu melakukannya. Mereka ini terjebak simpati berlebihan sekaligus mania Obama dengan naif-nya. Realitas dunia yang multikutub, yang dipelintir oleh George W.Bush dan para penasehat politiknya, menjadi negara baik dan negara poros kejahatan, juga akan menjadi tugas mendesak presiden baru. Obama akan melaksanakannya dengan baik, karena ia mengakui, reformasi aturan ekonomi global harus dilakukan bersama seluruh aktor utamanya di dunia.

Harian Inggris The Guardian yang terbit di London berkomentar :

Obama mengambil alih jabatan presiden di saat AS mengalami krisis berat. Sementara negara adidaya itu masih tetap menjadi kekuatan penentu dalam banyak konflik di dunia, seiring dengan itu pula kekuasaan Amerika terus memudar. Karena itulah Obama menjadi amat penting. Berbeda dengan pendahulunya, George W.Bush, Obama mengetahui, jawaban gaya lama tidak dapat digunakan lagi. Tugas untuk mengemas persoalan secara berbeda sudah dimulai. Dan seluruh dunia menantikan serta berharap besar.

Harian Swiss Tages-Anzeiger yang terbit di Zürich berkomentar :

Amerika dalam beberapa tahun terakhir dipimpin seorang presiden, yang memiliki idealisme menempatkan segala hal di bawah kepentingan pribadinya. Sebaliknya Obama mula-mula menyebut dirinya sebagai seorang pragmatis, sebagai pemecah masalah dan pelaku politik. Baginya, politik bukanlah tindakan pribadi. Seperti presiden-presiden besar sebelumnya, Lincoln, Roosevelt atau Kennedy, Obama tahu persis, Amerika dapat bangkit kembali jika berada dalam situasi amat suram.

Harian Denmark Berlingske Tildende yang terbit di Kopenhagen berkomentar :

Harapan yang digantungkan kepada Obama amat besar. Pengalihan kekuasaan di Washington ditandai dengan pesta terbesar dalam sejarah yang tidak ada bandingannya. Presiden Obama menghadapi tugas besar dengan dimensi bersejarah pula. Pidatonya pada saat pelantikan menunjukan, ia tahu persis kenyataan ini. Karena itulah ia menetapkan target, menciptakan Amerika baru. Bukan hanya untuk kesejahteraan rakyat Amerika saja, melainkan seluruh dunia. Kini semua berharap, Obama dapat mewujudkan kata-katanya menjadi kenyataan.

Harian Italia Corriere della Sera yang terbit di Milano berkomentar :

Dalam pidato pelantikannya Obama menjawab harapan besar yang dibebankan ke pundaknya, dengan mengajak semua warga memasuki era tanggung jawab baru. Harapan rakyat tidak dikubur. Perubahan yang diyakini dapat dilakukan, tetap menjadi agenda utama pemerintahan Obama. Akan tetapi ia menyadari, langit di atas kepalanya berwarna kelam penuh awan hitam, dan horizon tidak lagi terlihat dengan jelas.

Terakhir harian Belanda Trouw yang terbit di Amsterdam berkomentar :

Obama merupakan tokoh politik yang melihat nilai-nilai keamerikaan sebagai sumber kekuatannya. Tantangan yang dihadapinya semua baru, juga kemungkinan instrumen untuk menghadapinya. Tapi nilai-nilai keamerikaannya tetap yang lama. Juga nilai-nilai ini merupakan salahsatu pilar kekuatan politiknya. Karena Obama juga menyadari ia hanya seorang manusia, yang memerlukan dukungan setiap warga Amerika, untuk dapat mewujudkan programnya bagi perubahan.