1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama di Paris

26 Juli 2008

Setelah menerima penyambutan besar di Berlin, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Barack Obama melanjutkan perjalanan kampanyenya ke Paris.

https://p.dw.com/p/Ejx0
Barack Obama diterima Nicolas Sarkozy di Paris.
Barack Obama diterima Nicolas Sarkozy di Paris.Foto: AP

Barack Obama berhasil memukau publik Berlin. Tidak berlama-lama tinggal di Jerman, Obama melanjutkan perjalanan kampanyenya ke Paris. Pesawatnya yang bertuliskan „Perubahan yang dapat kita yakini“ mendarat di Bandara Le Bourget Jumat sore kemarin waktu setempat adan Obama langsung meluncur ke Paris untuk bertemu dengan Presiden Nicolas Sarkozy yang pro Amerika Serikat.

Tidak seperti di Berlin, tampil di depan publik, kali ini senator negara bagian Illinois tersebut tidak memberikan pidato di depan umum. Walau pun perjalanan kampanye Obama menarik perhatian banyak pihak di Prancis yang menginginkan perubahan dari gaya pemerintahan George W. Bush dan hasil jajak pendapat terbaru di Eropa menunjukkan bahwa Obama adalah kandidat presiden Amerika Serikat yang paling diharapkan menang. Obama juga menghiasi halaman pertama harian Prancis terkemuka Le Figaro dengan judul “Eropa Terpukau oleh Obama”.

Terpilihnya Nicolas Sarkozy sebagai Presiden Prancis dalam pemilihan tahun lalu, membuat perubahan bagi hubungan bilateral Prancis-Amerika Serikat. Sebelumnya Prancis di bawah pimpinan Presiden Jacques Chirac bersikap sangat menentang invasi Amerika Serikat ke Irak di tahun 2003.

Di Istana Elysee, Presiden Nicolas Sarkozy menyambut Barack Obama. Dalam jumpa pers bersama Sarkozy, Obama mengatakan warga Amerika sangat menyukai Prancis, walau pun Prancis pernah menentang Amerika Serikat dalam kebijakan invasinya ke Irak. Dikatakan Obama, Presiden Sarkozy berhasil mendobrak pemikiran stereotipe warga Amerika Serikat terhadap Prancis. Pria yang pernah tinggal di Indonesia semasa kecilnya ini memuji cara pendekatan Presiden Sarkozy terhadap perbaikan hubungan bilateral Prancis dan Amerika Serikat.

Mengenai program atom Iran, Obama menyerukan agar pemerintah di Teheran segara menerima tawaran bantuan dagang dan teknologi sebagai imbalan menghentikan program atomnya. Dalam jumpa pers bersama Presiden Prancis Sarkozy, Obama mengatakan bahwa Iran tidak perlu menunggu hingga pergantian presiden Amerika Serikat dalam menerima tawaran dari enam negara adidaya itu, karena tekanannya akan semakin meningkat.

Jumat kemarin (25/07) di Istana Elysee di Paris, Obama juga mengatakan bahwa niatnya untuk menjadi multilateral akan dipegang. Disebutkan Obama, jika dirinya terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, dia bersedia mendengarkan dan berupaya memahami dari sudut pandang yang berbeda. "Amerika Serikat bukanlah negara adidaya satu-satunya. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai sasaran Eropa yang lebih tinggi.“

Setelah bertatap muka dengan Presiden Nicolas Sarkozy, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Barack Obama langsung melanjutkan perjalanannya ke London. Di ibukota Inggris, Obama dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Gordon Brown.

Senator Illinois Obama membatalkan kunjungannya ke pangkalan militer Amerika Serikat di Jerman. Tadinya Obama berencana untuk menjenguk para serdadu Amerika Serikat yang terluka di Afghanistan yang dibawa ke rumah sakit militer Amerika Serikat dekat Kaiserslautern, Jerman. Namun sejak lama terdapat larangan bahwa fasilitas militer tidak boleh menerima kunjungan kampanye. Obama dapat mengunjungi pangkalan militer hanya dalam kapasitas seorang senator. Kemudian Obama membatalkan rencana tersebut karena tidak ingin kunjungannya dianggap sebagai kunjungan kampanye.(ls)