1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama Dan Krisis di Iran

Asril Ridwan19 Juni 2009

Tanggapan Presiden Amerika Serikat Barack Obama terhadap situasi di Iran, dinilai lunak dan menampilkan sikap menahan diri. Harian Internasional menyorotinya:

https://p.dw.com/p/IUlv


Harian Italia LA STAMPA dalam tajuknya mengkritik sikap dan tanggapan yang lunak dari Presiden Barack Obama. Selanjutnya harian ini menulis,

" Dengan terus berlanjutnya aksi protes massal di Iran,pihak oposisi di Amerika Serikat, yakni Partai Republik seolah mendapat angin segar. Untuk pertama kalinya sejak pemilihan Presiden, Partai Republik membuat Gedung Putih menghadapi kesulitan. Mereka menuduh Presiden Barack Obama tidak berbuat banyak untuk "membela hak asasi". Tekanan juga dilancarkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Wakil Presiden Joe Biden. Di Senat, Joe Bidden memantau suara di Senat. Sementara Hillary Clinton menoleh ke Eropa,karena mencemaskan Perancis akan dapat menggantikan peranan utama Amerika Serikat dalam membela hak asasi. Untuk harus mempertahankannya, maka bagi Obama akan berarti melemahkan kepemimpinannya.Makanya sekarang harus disampaikan suara dan sikap yang keras.

Harian Denmark INFORMATION yang terbit di Kopenhagen, menyoroti sikap menahan diri yang disampaikan Presiden Barack Obama dalam menanggapi aksi protes massal di Teheran , dengan menurunkan tajuk berjudul" Obama mempertaruhkan nama baiknya di Iran.

Selanjutnya harian ini menulis, " Saat ini pengaruh Presiden Barack Obama dipanggung politik dunia sangat besar. Dan ia diharapkan dapat menggoyang konstelasi kekuatan di Iran yang menguntungkan para demonstran di Teheran, tanpa mempertaruhkan kemungkinan dicapainya peredaan ketegangan antara kedua negara. Dengan bersikap bungkam, Obama justru mempertaruhkan citranya sebagai seorang Presiden yang melontarkan pembaruan, Amat sulit memahami, bagaimana Obama menyampaikan ucapan, dimana perlawanan yang gigih dari jutaan orang bagi dilakukannya perubahan yang berarti di Iran, tidak ada bedanya bagi Amerika Serikat. Dengan demikian ia mengubur sendiri pesan yang disampaikannya kepada warga Amerika,bahwa perubahan mungkin dilakukan, bila kita bersatu padu.

Berkaitan dengan aksi protes massal di Iran, harian Inggris THE TIMES mengecam pengusiran wartawan.

Harian ini menulis, " pengusiran wartawan merupakan tindakan yang tidak terpuji dan pengecut . Ini tidak sesuai bagi sebuah negara, yang hendak menampilkan wajah barunya didunia. Negara yang berusaha menyembunyikan sesuatu memberikan alasan munculnya dugaan bahwa memang ada sesuatu yang disembunyikan. Adalah jelas, akan timbul kerusuhan. ketika Iran berusaha memalsukan hasil pemilihan Presiden. Warga Iran adalah orang yang terdidik, dan berusaha untuk mendapatkan kejelasan. Apakah itu menghina atau kontra produktiv?. Juga negara lain berusaha untuk membungkam laporan yang berisikan sikap dan perbuatan yang salah. Cara itu tidak akan berhasil. Pemerintah di Teheran hendaknya mengetahuinya dengan baik.



AR/AS/DPA