1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

031108 Russland USA Wahl

4 November 2008

Kebanyakan orang di Rusia tidak peduli dengan pemilihan presiden Amerika Serikat. Kalaupun ada yang tertarik, tidak dapat menjelaskan cenderung memilih siapa.

https://p.dw.com/p/FnO1
Bagi Rusia Partai Republik lebih pragmatis. Juga John McCain?Foto: AP

Berdasarkan jajak pendapat terbaru, hampir dua pertiga orang Rusia yang ditanya, tidak peduli dengan pemilihan presiden di Amerika Serikat. 37 persen dari yang mengatakan tertarik tidak dapat menjelaskan cenderung memilih siapa antar dua kandidat itu. Sedangkan 35 persen condong memilih Barak Obama dari Partai Demokrat dan 14 persen John McCain dari Partai Republik.


Karena alasan diplomatis wakil ketua Partai Kesatuan Rusia yang dekat dengan Kremlin sekaligus anggota parlemen Duma, Andrei Kokoshin, tidak dapat mengatakan siapa yang lebih diunggulkan oleh partainya. Karena, bagaimanapun Amerika Serikat akan tetap menjadi musuh Rusia:


„Secara politik maupun ekonomi dan sebagai penjamin stabilisasi moneter tanggung-jawab Amerika Serikat sebagai negara adidaya tidak sepadan."


Siapapun yang memenangkan pemilihan, demikian Kokoshin, Rusia dan Amerika Serikat masih harus menyelesaikan sejumlah masalah rumit. Terutama yang membebani hubungan mereka. Perluasan NATO di kawasan Eropa Timur, rencana Amerika Serikat memasang sistem penangkal rudal di Ceko dan Polandia, perang di Kaukasus, politik Iran dan Timur Tengah.


Disebutkan bahwa sikap John McCain terhadap Rusia lebih agresif ketimbang Obama. McCain, yang pernah mengatakan hanya melihat tiga huruf dinas rahasia KGB jika memandang mata Putin, hendak mendepak Rusia dari kelompok delapan negara industri. Ia mendukung rencana perluasan NATO di Eropa Timur. Tapi, menurut sejumlah pakar politik, itu justru membuat strategi McCain mudah terbaca terutama yang berkaitan dengan Rusia. Sedangkan Obama tidak. Padahal iapun mempunyai sejumlah kritikus Rusia di antara penasehatnya.


Menurut Andrej Kortunow , Presiden Yayasan „Eurasia Baru“, siapapun yang akan terpilih, tidak akan berpengaruh di pemerintahan Rusia.


„Di Kremlin ada sejumlah orang dengan berbagai pendapat. Ada yang menginginkan stabilisasi. Semua tetap berjalan seperti biasanya. Mereka ini cenderung memilih McCain. Sedangkan politisi lainnya menginginkan perubahan. Dialog baru dengan Amerika Serikat.“


Di masa lalu nampak adanya peningkatan kerja sama antara Kremlin dan pemerintahan Republik Amerika Serikat. Dari pandangan Rusia, orang Republik lebih pragmatis. Mereka lebih tertarik dengan urusan bisnis daripada soal hak asasi manusia dan demokrasi. Rusia percaya diri dan menyadari, entah siapa yang akan menjadi presiden baru Amerika Serikat, ia harus menghadapi Moskow. (an)