1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Obama: Ancaman ISIS Belum Akan Berakhir

5 Agustus 2016

Presiden AS Barack Obama meyakini ancaman teror ISIS tidak berkurang kendati operasi militer di Suriah dan Irak. Kemampuan kelompok tersebut untuk menginspirasi serangan di luar negeri tidak bisa dianggap remeh, ujarnya.

https://p.dw.com/p/1Jbvd
US-Präsident Barack Obama Pressekonferenz
Foto: Reuters/J. Ernst

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan ancaman Islamic State tidak berkurang kendati kelompok teror tersebut banyak kehilangan wilayah kekuasaan di Irak dan Suriah. Menurutnya ISIS mampu menginspirasi individu untuk melakukan serangan teror.

Setelah menghadiri rapat keamanan di Pentagon, Obama mengkhawatirkan serangan individu tanpa afiliasi teror dengan ISIS akan lebih sulit dicegah. Ia mengatakan AS harus lebih lihai menyadap arus komunikasi internet milik simpatisan ISIS.

"Apa yang ISIS sadari adalah mereka bisa meyakinkan sejumlah orang atau bahkan cuma satu individu untuk melancarkan serangan dan membunuh segelintir orang, tidak lagi ratusan, karena masih menciptakan rasa takut yang sama," ujarnya.

Obama mengakui ancaman teror tidak akan berakhir di era kekuasaannya atau pemerintahan AS selanjutnya.

Infografik IS Gebiete 31. März 2016 Englisch
Wilayah teritorial Islamic State hingga 31 Maret 2016

ISIS saat ini terdesak di Suriah dan Irak menyusul operasi militer gabungan yang dikoordinasi AS. Namun begitu kelompok teror tersebut masih menguasai sejumlah wilayah kunci di kawasan. Obama mengklaim ISIS sedang tidak berkutik karena tidak mampu merebut kembali wilayahnya yang hilang dalam beberapa bulan terakhir.

Tapi Obama juga mengakui, mengusir kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu dari Mosul di Irak atau ibukotanya di Raqa, Suriah, tidak serta merta mengeliminasi jaringan teror atau kemampuan mereka melancarkan serangan di negara lain.

"Jadi penting untuk tidak panik atau terjerat rasa takut, karena ISIS tidak akan bisa mengalahkan Amerika Serikat atau mitra-mitra kami di NATO," tuturnya. "Ujung-ujungnya kita akan menang."

rzn/ap (ap,rtr)