1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nonton Sepakbola di Tempat Kerja

13 Juni 2014

Penggemar bola di Jerman tidak bisa sembarangan nonton Piala Dunia di tempat kerja. Menurut aturan, bos berhak melarang pegawainya nonton bola selama jam kerja.

https://p.dw.com/p/1CHrn
Foto: picture-alliance/dpa

Kanselir Jerman Angela Merkel dikenal sebagai penggemar sepakbola. Tapi selama Piala Dunia, ia tetap tidak setuju kalau pegawainya nonton bola selama jam kerja. Ketika ditanya, Merkel membungkus jawabannya dengan nada diplomatis.

"Karena perbedaan waktu, sebagian besar pertandingan berlangsung pada malam hari waktu Jerman, jadi kelihatannya tidak ada masalah besar", kata Merkel.

Kantor Kekanseliran tidak menyediakan fasilitas khusus selama Piala Dunia 2014. Lalu bagaimana di tempat-tempat lain? Yang berhak menentukan apakah pegawai boleh menonton sepakbola di kantor adalah bos. Termasuk tentang pemasangan poster atau aksesori sepakbola lainnya selama turnamen akbar itu berlangsung.

"Pekerja tidak berhak memasang dekorasi pribadi di tempat kerja," kata Swen Walentowski dari Asosiasi Pengacara Jerman. "Sebagai pemilik tempat kerja, pihak perusahaan atau majikan berhak melarang segala bentuk penghias di ruang kerja." Siapa yang tidak menaati aturan itu, bisa terancam mendapat peringatan sampai diberhenitkan.

Bos berhak melarang

Aturan yang berlaku secara umum adalah, bos berhak melarang semua kegiatan yang menghambat kegiatan kerja. Tentu saja dalam prakteknya, bisa dicapai kesepakatan khusus antara pimpinan perusahaan dan pegawai.

Jadi, pegawai tidak boleh sembarangan nonton bola. Termasuk lewat fasilitas internet dengan live streaming atau live ticker. "Menonton Piala Dunia tanpa ijin pada jam kerja, apapun medianya, bisa mengakibatkan seseorang dipecat", tandas Lucia Falkenberg dari Asosiasi Internet Jerman.

Menurut jajak pendapat sebuah portal internet, sekitar 1,4 juta pekerja Jerman merencanakan membolos dengan cara pura-pura sakit selama Piala Dunia 2014. Rata-rata mereka merencanakan membolos selama dua hari. Kerugian ekonomi diperkirakan bisa mencapai 446 juta Euro.

Karena banyak pertandingan berlangsung tengah malam waktu Jerman, lebih dari 2 juta pekerja menyatakan akan datang terlambat ke tempat kerja. Mereka rata-rata memperkirakan akan datang dua jam terlambat.

Banyak perusahaan mengatakan, mereka akan menerapkan Fairplay. Artinya, pegawai dan bos diharapkan merundingkan sendiri kemungkinan nonton sepakbola di tempat kerja, terutama kalau timnas Jerman bermain. Kalau bos seorang penggemar sepakbola, peluangnya pasti lebih besar.

hp/vlz (dpa, sid)