1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nobel Kimia 2022 Diraih 3 Ilmuwan Peneliti Kimia Klik

5 Oktober 2022

Kimia klik adalah reaksi kimia yang elegan dan efisien yang kini digunakan secara luas. Salah satu yakni untuk pengembangan obat-obatan, terapi kanker, dan pemetaan DNA.

https://p.dw.com/p/4Hm7d
Ilustrasi Penghargaan Nobel Kimia
Ilustrasi Penghargaan Nobel Kimia

Hadiah Nobel Kimia pada hari Rabu (5/10) diberikan kepada trio ahli kimia dari Amerika Serikat (AS) dan Denmark yang meletakkan dasar bagi formulasi kimia yang lebih fungsional.

Ilmuwan Carolyn Bertozzi, Morten Meldal dan Barry Sharpless memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2022 atas temuan mereka terkait reaksi kimia yang memungkinkan blok pembangun molekul bersatu untuk secara efisien membuat senyawa baru yang diinginkan.

Teknologi yang dikenal sebagai kimia klik dan kimia bioorthogonal saat ini digunakan secara global untuk mengeksplorasi sel dan melacak proses biologis, ungkap badan pemberi Hadiah Nobel dalam sebuah pernyataan.

"Menggunakan reaksi bioorthogonal, para peneliti telah meningkatkan (ketepatan) penargetan obat-obatan kanker, yang kini tengah diuji dalam uji klinis," tambahnya.

Kimia klik yang ibaratnya permainan lego "adalah reaksi kimia yang elegan dan efisien yang kini digunakan secara luas," kata juri dalam sebuah pernyataan. "Di antara banyak manfaatnya yakni digunakan dalam pengembangan obat-obatan, untuk pemetaan DNA dan membuat material yang lebih sesuai dengan yang diinginkan," tambahnya.

Masuk elit peraih 2 Nobel

Nobel Kimia menjadi hadiah ketiga yang diumumkan selama enam hari kerja berturut-turut, menyusul pemberian Hadiah Nobel untuk untuk kedokteran dan fisika yang diumumkan awal pekan ini. Hadiah tersebut diberikan oleh Royal Swedish Academy of Sciences dan bernilai 10 juta crown Swedia (atau sekitar Rp13,8 miliar).

Sharpless bergabung dengan sekelompok ilmuwan elit yang memenangkan dua hadiah Nobel. Ini adalah Nobel kedua untuk Sharpless yang berusia 81 tahun. Penghargaan pertama Nobel Kimia ia terima tahun 2001.

Yang juga tercatat pernah memenangkan dua Penghargaan Nobel adalah John Bardeen yang memenangkan Nobel Fisika dua kali, Marie Curie yang memenangkan Nobel Fisika dan Kimia, Linus Pauling yang memenangkan Hadiah Kimia dan Perdamaian, serta Frederick Sanger yang memenangkan dua Nobel Kimia.

Sharpless yang adalah seorang profesor di Scripps Research di California mulai menciptakan konsep kimia klik sekitar tahun 2000, kata juri. Meldal, 68, adalah profesor kimia di Universitas Kopenhagen. Sementara Bertozzi, profesor di Stanford di Amerika Serikat, membawa penelitian ini ke "tingkat yang baru." 

"Dia mengembangkan reaksi klik yang bekerja di dalam organisme hidup. Reaksi bioortogonal yang ia kembangkan terjadi tanpa mengganggu (reaksi) kimia normal sel," kata juri.

"Saya benar-benar tercengang. Saya duduk di sini dan nyaris tidak bisa bernapas," kata Bertozzi kepada wartawan melalui telepon selang beberapa menit setelah pengumuman.

Dia menambahkan bahwa sebagai bagian dari pekerjaannya, Bertozzi dan timnya berhasil memvisualisasikan dan memahami struktur permukaan sel yang dikenal sebagai glycans. Keberhasilan ini kemudian mengarah ke ide baru dalam terapi kekebalan kanker.

Penghargaan Nobel Kimia tahun 2021 dimenangkan oleh Benjamin List dari Jerman dan David MacMillan yang lahir di Skotlandia atas karya mereka dalam menciptakan alat baru untuk membangun molekul, membantu dalam pengembangan obat baru serta di bidang-bidang lain seperti plastik.

Penghargaan untuk pencapaian di bidang sains, sastra, dan perdamaian ditetapkan atas kehendak penemu dan pengusaha dinamit asal Swedia yakni Alfred Nobel, yang juga seorang ahli kimia. Penghargaan ini telah diberikan sejak tahun 1901.

ae/yf (Reuters, AFP)