1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nikaragua Tarik Dubes dari 4 Negara di Kawasan

10 Agustus 2021

Tindakan keras Nikaragua terhadap kandidat oposisi memicu perselisihan diplomasi dengan negara lain di kawasan, Meksiko, Argentina, Kolombia, dan Kosta Rika. Uni Eropa minggu lalu juga menjatuhkan sanksi.

https://p.dw.com/p/3ymwh
Presiden Daniel Ortega (kanan) dan istrinya Rosario Murillo (kiri) yang diangkat menjadi wakil presiden
Presiden Daniel Ortega (kanan) dan istrinya Rosario Murillo (kiri) yang diangkat menjadi wakil presidenFoto: Inti Ocon/AFP/Getty Images

Pemerintah Nikaragua hari Senin (9/8) mengatakan pihaknya menarik pulang duta besarnya untuk Meksiko, Argentina, Kolombia dan Kosta Rika untuk "berkonsultasi." Langkah itu dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat saat Nikaragua menekan para kandidat penantang Presiden Daniel Ortega untuk maju menjelang pemilihan November mendatang di negara itu.

Meksiko, Argentina dan Kolombia baru-baru ini memanggil duta besar mereka di Nikaragua untuk memrotes penindasan kebebasan pendapat di negara itu. Sedangkan Kosta Rika menangguhkan penunjukan duta besar baru untuk Nikaragua.

'Intervensi yang tidak dapat diterima'

Pemerintahan Presiden Daniel Ortega menyatakan, Nikaragua telah "mengalami dan berhasil mngatasi semua bentuk intervensi (luar)" dalam urusan dalam negerinya, dan mengecam gerakan asing yang "tidak dapat diterima".

"Mereka telah mengambil fungsi yang tidak diberikan siapa pun kepada mereka, secara terbuka melanggar hukum internasional, hak asasi manusia, dan menjadi pengikut memalukan dari kekuatan kolonialis, imperialis, dan destruktif," kata Wakil Presiden Rosario Murillo, yang juga istri Ortega.

Sebelumnya Presiden Daniel Ortega menolak tawaran Argentina dan Meksiko untuk mencoba menengahi negosiasi antara pemerintah dan oposisi di Nikaragua.

Presiden Nikaragua Daniel Ortega di televisi, Juni 2021
Presiden Daniel Ortega memerintahkan peangkapan terhadap lebih 30 kandidat oposisi menghadapi pemilu presiden November mendatangFoto: Miguel Andres/AP Photo/picture alliance

Uni Eropa kecam penindasan oposisi di Nikaragua

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan keputusan Nikaragua untuk melarang aliansi oposisi terbesar negara itu dari pemilihan November mendatang telah "menghancurkan prospek proses pemilihan yang kredibel dan sah."

"Oposisi telah disingkirkan. Warga Nikaragua sedang kehilangan hak asasi manusia dan hak sipil untuk memilih dalam pemilihan umum yang kredibel, inklusif dan transparan," kata Borrell dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (9/8).

Pekan lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Wakil Presiden Rosario Murillo dan beberapa pejabat tinggi lainnya atas pelanggaran hak asasi manusia dan penindasan demokrasi. Sanksi itu termasuk pembekuan aset dan larangan perjalanan di Eropa.

"Uni Eropa akan terus menggunakan semua instrumennya untuk mendukung solusi yang demokratis, damai, dan dinegosiasikan untuk krisis politik di Nikaragua," kata Borrell.

Gelombang penangkapan berlanjut

Aparat keamanan Nikaragua hari Senin menangkap pemimpin oposisi Mauricio Diaz Davila, seorang kandidat parlemen dan mantan duta besar untuk Kosta Rika.

Partai Davila, Citizens for Liberty (CxL), mengatakan dia ditangkap dengan kekerasan.

Penangkapan Davila membuat jumlah penentang Ortega yang ditahan menjadi 32 orang, termasuk delapan orang yang telah mengumumkan pencalonan diri untuk pemilihan presiden November mendatang.

hp/as (afp, rtr, ap)