1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Nigeria Kerahkan Pasukan Tumpas Boko Haram

29 Juli 2009

Pertempuran kembali meletus di utara Nigeria, seiring pengerahan pasukan pemerintah untuk menumpas pemberontak Islamis radikal. Kekerasan yang sudah memasuki hari ke-empat ini sudah menelan sedikitnya 250 orang tewas.

https://p.dw.com/p/Izhv
Anggota pemberontak yang berhasil ditangkap pasukan Nigeria, Senin 27 Juli 09Foto: AP

Letupan senjata terdengar sepanjang Selasa (28/07) malam, khususnya di Maiduguri, yang merupakan kubu dari Boko Haram, suatu kelompok Islam radikal Nigeria ala Taliban.

Kepala polisi Nigeria Ogbonna Onovo mengatakan, aparat masih terus mencari Mohammed Yusuf Nama, pemimpin sekte radikal itu serta para tokoh Boko Haram lainnya. Disebutkan Ogbonna Onovo:
"Ini merupakan sebuah organisasi fanatik yang anti pemerintah, anti rakyat, anti apapun juga. Kami belum tahu apa tujuan mereka. Namun kami terus berusaha mencari dan menangkap para pemimpinnya. Serta untuk menghancurkan kubu-kubu mereka di mana pun itu."

Kelompok Boko Haram mulai melancarkan kekerasan sejak hari Minggu (26/07), dengan menyerang sebuah pos polisi di negara bagian Bauchi. Polisi melakukan serangan balasan. Kekerasan lalu menjalar ke berbagai kawasan di Nigeria Utara. Namun kekerasan dan kerusakan paling gawat terjadi di Maiduguri, ibukota negara bagian Borno yang merupakan kubu kaum Boko Haram. Di kota ini, menurut polisi, sedikitnya 206 tewas, hanya dalam kerusuhan hari Senin (27/07) semata. Sementara di negara bagian Bauchi dan Yobe, menurut polisi 55 tewas.

Presiden Nigeria Umaru Yar'adua sedang dalam persiapan kunjungan dinas ke Brasil, tatkala kekerasan meletus. Namun ia sempat memerintahkan operasi untuk memadamkan kekerasan. Dikatakan Presiden Umaru Yar'Adua menjelang keberangkatannya ke Brasil, operasi ini harus bisa menumpas sepenuhnya kelompok Boko Haram.

Kelompok Boko Haram mulai muncul tahun 2002 di Maiduguri, sebelum mendirikan kamp khusus di kawasan perbatasan dengan Niger. Dari sana mereka berulang kali melancarkan serangan terhadap polisi. Para pemimpin Boko Haram bertekad untuk melancarkan perlawanan bersenjata. Tujuannya, menurut mereka, membebaskan masyarakat dari perbuatan amoral dan kemaksiatan. Sebagaimana namanya, Boko Haram, yang artinya "Pendidikan ala Barat itu Haram", kelompok ini melancarkan gerakan anti pendidikan modern yang mereka tuduh berbau Barat dan menjauhkan siswa dari nilai agama.

Pemerintah Presiden Umaru Yar'Adua menyatakan, kelompok Boko haram ini sudah tak bisa didekati dengan cara biasa."Saya hendak menegaskan kepada seluruh bangsa, bahwa pemerintah telah bergerak untuk secara dini menebas suatu potensi permasalahan yang sangat berbahaya, yang sedang baru tumbuh. Dan saya yakin, operasi yang kami lancarkan akan mampu menumpas mereka sampai ke akar-akarnya dan untuk selamanya," papar Umaru Yar'Adua.

Kehidupan Nigeria dengan 140 juta penduduk terdiri dari 200-an etnis yang memeluk berbagai agama, khususnya Islam, Kristen dan kepercayaan tradisional, dulunya relatif toleran dan bebas dari kebencian dan kerusuhan etnis. Pernah terjadi perang saudara yang berlangsung tahun 1967-1970, namun bukan karena etnis atau agama. Kebangkitan radikalisme global belakangan ini mengubah keadaan.

Sejak tahun 2000, sepertiga dari 36 negara bagian, khususnya di kawasan utara, menerapkan syariah Islam. Sejak itu sering terjadi kekerasan antar kaum, khususnya antara umat Islam dengan Kristen, yang menewaskan ribuan orang. Sejumlah kelompok, termasuk Boko Haram, ingin menerapkan syariat Islam di seluruh negara.

GG/AP/afp/dpa